Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Swalayan Haiti Runtuh

Kompas.com - 11/02/2010, 03:51 WIB

Port-au-Prince, Rabu - Sebuah pasar swalayan yang rusak karena gempa 12 Januari di ibu kota Haiti, Selasa (9/2), roboh. Beberapa orang sedang berada di dalam pasar tersebut. Sementara itu, ratusan ribu warga korban gempa masih tidur di jalanan. Mereka menantikan bantuan dan layanan dasar.

Bunga api memercik menerangi malam saat para petugas penyelamat menggunakan peralatan berat. Petugas mencoba menggapai delapan orang yang diperkirakan ada di dalam bangunan Caribbean Market yang runtuh.

Para petugas penyelamat sebelumnya mengira telah mendeteksi sedikitnya satu orang yang masih hidup di bawah reruntuhan. Namun, setelah hampir enam jam mencari, mereka mengatakan tidak ada tanda-tanda kehidupan dan meninggalkan tempat itu.

Runtuhnya bangunan yang tadinya masih berdiri tegak sebagian itu terjadi saat seorang kontraktor swasta mengambil jenazah-jenazah korban gempa. Jenazah-jenazah itu diletakkan di sekitar bangunan dan ditutupi dengan kain putih.

”Ada penjarah di dalam bangunan,” kata Meir Vaknin, pengawas bangunan pasar itu. ”Saya sedang mencoba mengusir mereka dari dalam ketika bangunan itu runtuh.”

Hampir sebulan setelah gempa yang menewaskan 212.000 orang, ratusan ribu orang kini masih tidur di jalanan. Warga yang putus asa mulai turun ke jalan untuk memprotes ketiadaan makanan dan perumahan.

Banyak orang khawatir karena musim hujan akan datang, yang biasanya turun sekitar bulan Mei. Pekan ini, PBB memperkirakan sekitar 1,2 juta orang tinggal di kamp-kamp sementara. Dari jumlah itu, sebanyak 272.000 orang tinggal di tempat penampungan darurat.

Perdana Menteri Haiti Jean-Max Bellerive mengatakan, belum jelas bagaimana menampung 1 juta orang yang kini tinggal di jalan-jalan itu.

Menurut Bellerive, dibutuhkan tiga hingga empat tahun agar Haiti kembali ke keadaan semula. Juga diperlukan 10 tahun untuk membangun kembali 250.000 rumah yang hancur.

Penjual beras

Saat ini para dokter sedang merawat seorang pria yang mereka percayai mampu bertahan hidup selama 27 hari di bawah puing-puing bangunan.

Kisahnya tampak meragukan. Apakah seorang penjual beras itu dapat bertahan hidup selama 27 hari terperangkap di bawah reruntuhan pasar loak?

Dua pria Haiti muncul di sebuah klinik dengan menggotong tubuh orang yang kurus kering karena menderita dehidrasi dan kurang gizi. Dua pria itu mengatakan telah menemukan korban di bawah puing pasar. Pemeriksaan laboratorium memperlihatkan ginjal korban normal. Ini menunjukkan tak mungkin dia tidak minum selama 27 hari.

Pria itu bernama Evans Monsigrace (28). Dia bercerita, saat gempa terjadi dia sedang memasak nasi di pasar loak. Dia tak cedera parah, tetapi terperangkap di bawah reruntuhan.

Menurut petugas Rumah Sakit University of Miami di Haiti, pria itu dibawa ke rumah sakit dalam keadaan mengigau minta mati. Kondisi pedagang nasi itu stabil dan mulai bisa makan sedikit cokelat walaupun kisahnya belum bisa diverifikasi.

(AFP/AP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com