Vietnam Beli 12 Jet Tempur Rusia

MOSKWA, KOMPAS.com — Vietnam menandatangani kontrak untuk membeli 12 jet tempur Rusia sebagai bagian dari kontrak satu miliar dollar AS. Demikian dikatakan kantor berita Interfax, Rabu (10/2/2010).

Vietnam akan membeli pesawat tempur Su-30 yang dirancang untuk serangan darat dan pertempuran di udara.

Pesawat ini untuk dibeli untuk mengantisipasi masalah sengketa menyangkut peningkatan kedaulatan di Laut China Selatan. Vietnam mengatakan bahwa sengketa itu mencemaskan.

"Pekan lalu, penandatanganan dilakukan untuk sebuah kontrak pengiriman 12 pesawat Su-30 MK2 pada 2011-2012," kata kantor berita itu mengutip sumber diplomatik-militer.

Kantor berita itu menambahkan bahwa perjanjian itu ditandatangani bersama tiga kontrak lain, mencakup senjata lain yang akan digunakan untuk pertempuran di udara dan suku cadang.

Pesawat Su-30 yang dikenal sebagai Flanker-C untuk NATO adalah versi lebih hebat dari Su-27. Pesawat itu melakukan penerbangan pertamanya pada masa Uni Soviet. Namun, ia baru masuk jajaran militer Rusia pasca-komunis tahun 1996.

Menurut Sukhoi selaku pabrik pesawat itu, Su-30MK2 dirancang untuk serangan darat dan unggul di udara. Pesawat ini mampu melumpuhkan pesawat-pesawat berawak dan tidak berawak dengan rudal-rudal yang dikendalikan dalam jarak menengah dan pertempuran di udara.

Vietnam, China, dan negara-negara lain saling mengklaim kedaulatan atas pulau-pulau di Laut China Selatan. Vietnam menyebutnya Laut Timur, termasuk gugusan-gugusan pulau Spratly dan Paracel yang kaya akan minyak dan gas.

Perjanjian senjata sebelumnya, termasuk penjualan enam kapal selam, diumumkan ketika Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung mengunjungi Moskwa pada Desember lalu. Kala itu, penjualan pesawat ini juga dibicarakan.