Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Kutuk Serangan Bom di Karbala

Kompas.com - 06/02/2010, 10:49 WIB

WASHNGTON, KOMPAS.com — Amerika Serikat, Jumat (5/2/2010), mengeluarkan kutukan keras terhadap serangan yang ditujukan kepada jemaah Syiah di Irak selama satu pekan belakangan. AS juga  mendorong rakyat Irak agar berpegang pada aspirasi demokrasi.

Dalam satu pekan terakhir, sebanyak 100 orang tewas dan hampir 300 orang lagi cedera dalam tiga serangan bom besar di dekat kota Karbala, Irak utara, yang dipandang sebagai salah satu tempat paling suci bagi kaum Syiah. "Menyerang pria, wanita, dan anak-anak yang sedang beribadah patut dicela dan menunjukkan sikap tak bermoral pelaku teror yang berusaha mengganti kemajuan yang sulit diraih di Irak dengan kerusuhan dan intimidasi," kata Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton dalam satu pernyataan.

"Mereka takkan berhasil menghancurkan keinginan rakyat Irak. Rakyat Irak terikat komitmen untuk mewujudkan janji demokrasi mereka. Tak ada kemarahan yang lebih baik bagi mereka yang melancarkan teror," kata Menteri Luar Negeri AS.

Beberapa pengulas mengatakan, serangan itu dimaksudkan untuk membuktikan kelemahan pemerintah yang didominasi kaum Syiah saat ini. Sementara sebagian lagi percaya, mereka yang berada di belakang serangan tersebut ingin menciptakan perpecahan sektarian sebelum pemilihan umum mendatang.

Sementara pemilihan anggota parlemen yang dijadwalkan 7 Maret kian dekat, banyak pengulas menduga kerusuhan akan meningkat di negeri itu.

Serangan bom pada hari terakhir peringatan hari berkabung buat Imam Hussein bin Ali RA pada Hari Asyura di Irak menewaskan 41 peziarah Syiah dan melukai lebih dari 140 orang, Jumat, dalam peristiwa yang diduga dilakukan oleh Al Qaeda dan kelompok yang setia kepada Saddam Hussein.

Gubernur Karbala mengatakan, peluru mortir menghantam kerumunan orang saat jemaah bergerak pulang dari kota suci kaum Syiah tersebut, 110 kilometer di sebelah selatan ibu kota Irak, Baghdad, tempat lebih dari satu juta pengikut Syiah telah berkumpul untuk memperingati Hari Arba`in.

Arba`in menandai 40 hari setelah peringatan Asyura, tanggal 10 Muharram, saat Imam Hussein, yang dipandang sebagai salah seorang imam Syiah, dibunuh oleh tentara Khalifah Yazid bin Muawiyah pada 680 M.

Polisi setempat mengatakan, peluru mortir itu jatuh di kerumunan peziarah di pinggir kota Karbala sewaktu mereka akan meninggal kota tersebut.

Serangkaian serangan bunuh diri telah menewaskan banyak peziarah dalam beberapa hari belakangan. Sebanyak 30.000 personel polisi dan militer bertugas di Karbala setelah serangkaian serangan.

Pada Senin, seorang wanita pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di tengah kerumunan peziarah di dekat Baghdad, serangan yang menewaskan 41 orang, termasuk beberapa perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 100 orang lagi.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Mohammed Al-Askari mengatakan, perempuan pengebom itu datang dari Provinsi Diyala di sebelah timur laut Baghdad, yang pada masa lalu telah menjadi kubu Al Qaeda—yang anggota masih berkeliaran di daerah itu.

Kantor Perdana Menteri Nuri al-Maliki menuduh pengikut Partai Baath, pimpinan Saddam, sebagai pelaku serangan tersebut. "Kami menganggap pengikut Partai Baath dan sekutu mereka, Tafkiri, bertanggung jawab atas pembunuhan itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com