Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bom Bunuh Diri Tewaskan 25 Orang di Karachi

Kompas.com - 06/02/2010, 02:02 WIB

KARACHI, KOMPAS.com - Dua pelaku bom bunuh diri yang mengendarai sepeda motor menyeruduk sebuah bus dan rumah sakit di Karachi, Pakistan, hari Jumat (5/2/10), menewaskan 25 orang. Ini merupakan serangan kedua atas Muslim Syiah di ibu kota Pakistan dalam enam pekan terakhir.

Serangan di kota ini merupakan ancaman bagi keamanan Pakistan, dan merupakan bagian dari perang antara Amerika Serikat dan Al-Qaeda, di mana kelompok militan telah membunuh lebih 3.000 orang sejak tahun 2007.

Perempuan dan anak-anak berada di antara 12 orang yang tewas setelah seorang teroris mengendarai sepeda motor penuh bom, menabrakkan diri ke sebuah bus yang ditumpangi Muslim Syiah di sebuah jalan tersibuk di Karachi. Bus itu meledak dan pecah berkeping-keping, kata sejumlah saksi mata.
 
Bom kedua menewaskan 11 orang, menghancurkan sejumlah mobil ambulan dan pintu masuk Rumah Sakit Jinnah, di mana korban ledakan bus dan keluarganya sedang berkumpul.

Sejumlah saksi mata dan pejabat setempat menyebutkan bus yang penuh sesak ditumpangi Muslim Syiah itu akan menuju prosesi keagamaan menandai hari terakhir Muharram di Karachi, kota pelabuhan di selatan di Laut Arab dengan 16 juta penduduk.
 
"Saya mendengar ledakan yang memekakkan telinga. Saya melihat ada yang berterbangan di udara. Dua orang jatuh persis di depan saya. Kupikir mereka tewas," kata Azam Ali (26) yang ke rumah sakit untuk menanyakan sepupunya yang terluka akibat serangan pada bus beberapa saat sebelumnya.
 
"Mereka yang tewas dan terluka sebagian besar Syiah. Mereka adalah kerabat korban-korban terluka dalam ledakan bus sebelumnya," kata Azam Ali.
 
"Tiga kolega saya terluka dan lima mobil ambulan rusak berat. Kami selamat dari kematian. Sungguh merupakan keajaiban, kami masih bisa hidup," kata Mohammad Mehboob, seorang relawan yang bekerja untuk yayasan kemanusiaan Pakistan, EDHI.
 
Setelah serangan pertama, paku-paku menembus dinding dan pintu sebuah bungalow di tepi jalan. Darah berceceran di dalam bus dan sepatu bertebaran di jalan, demikian laporan seorang reporter AFP.

"Kami hitung ada 23 orang tewas dalam dua ledakan bom. Pertama, 12 orang tewas dan 50 orang terluka. Dalam ledakan kedua, 11 orang tewas dan 25 orang terluka," kata Sagheer Ahmed, Menteri Kesehatan Provinsi Sindh.  

"We have a count of at least 23 people in the two blasts. In the first one, 12 people died and 50 were injured. In the second, 11 people were killed and 25 wounded," said Sagheer Ahmed, health minister for the southern Sindh province.

"Serangan itu dilakukan oleh pengebom yang menggunakan sepeda motor," kata Munir Ahmad Sheikh, petugas yang mengumpulkan serpihan bom, kepada AFP.

"Kami menemukan bagian-bagian tubuh, darah, dan otak para pelaku bom bunuh diri. Lima belas sampai 20 kg bahan peledak digunakan dalam ledakan bom bunuh diri pertama, dan 10 kilogram dalam serangan kedua," kata Munir.

Ini merupakan aksi pengeboman yang paling mematikan sejak 101 orang tewas dalam pertandingan voli di Lakki Marwat, distrik barat laut pada hari Tahun Baru.  
 
Pada 28 Desember 2009, sebuah ledakan bom menewaskan 43 orang yang mengikuti parade yang menandai hari paling suci Muslim Syiah pada awal Muharram.

Jaringan Taliban yang paling ditakuti mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menyebabkan kerugian finansial yang besar.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com