Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mehsud Diduga Tewas

Kompas.com - 01/02/2010, 04:40 WIB

Islamabad, Minggu - Komandan Taliban Pakistan Hakimullah Mehsud kembali dikabarkan telah tewas dan kemungkinan telah dikuburkan. Akan tetapi, Minggu (31/1), spekulasi mengenai kematian Mehsud itu belum bisa dikonfirmasikan dan Taliban pun dengan keras membantahnya.

Juru Bicara Angkatan Darat Pakistan Mayjen Athar Abbas, menyatakan belum mendapatkan konfirmasi mengenai kebenaran informasi yang disiarkan televisi resmi Pakistan itu.

Tanpa menyebutkan sumbernya, televisi resmi Pakistan, mengatakan bahwa Mehsud telah dukuburkan. Seorang ketua suku, kemarin, juga mengatakan bahwa dia telah menghadiri pemakaman Mehsud di Mamuzai, sebuah tempat di kawasan Orakzai, Kamis (28/1) lalu.

Pihak Taliban, kemarin, langsung membantah laporan kematian Mehsud itu. Juru bicara pemimpin Taliban, Azam Tariq, menegaskan, Hakimullah masih hidup dan aman.

”Tujuan dari cerita-cerita mengenai kematiannya adalah untuk menciptakan perpecahan di antara para petinggi Taliban, tetapi orang-orang itu tidak akan pernah berhasil,” ungkapnya menelepon dari sebuah lokasi yang tidak diketahui.

Dia menegaskan, Taliban telah mengeluarkan dua kaset audio pembicaraan Mehsud sejak serangan 14 Januari di sebuah rumah di wilayah Shaktoi, di mana 10 anggota garis keras diduga tewas.

”Orang yang mengatakan Hakimullah telah tewas harus memberikan buktinya,” kata juru bicara Taliban itu.

Pejabat intelijen Pakistan mengatakan, pemimpin Taliban itu kemungkinan terluka berat pada sebuah serangan pesawat tanpa awak pada 17 Januari lalu. Serangan itu menghantam dua mobil di utara Waziristan.

Spekulasi mengenai nasib Mehsud telah merebak sejak sebuah pesawat tanpa awak Amerika Serikat menembakkan peluru-peluru kendali ke sebuah madrasah yang terpencil di perbatasan Waziristan Utara dan Waziristan Selatan, 13 Januari lalu. Namun, ketika itu Taliban langsung membantahnya dan Mehsud pun menelepon ke beberapa media massa untuk menegaskan dirinya masih hidup.

Akan tetapi, menyusul serangan 13 Januari itu, pesawat tanpa awak AS melakukan lagi serangan terhadap iring-iringan dua buah mobil yang di dalamnya diyakini terdapat Mehsud pada 17 Januari lalu. Sebanyak 10 gerilyawan Taliban tewas dalam serangan tersebut.

Sejumlah laporan yang tidak bisa dikonfirmasikan sejak itu menyebutkan, Mehsud menderita luka serius dan dipindahkan ke wilayah ”kampung halamannya” di kawasan suku Orakzai untuk mendapatkan pengobatan.

Pembalasan AS

AS semakin menggencarkan serangan pesawat tanpa awak terhadap Hakimullah Mehsud setelah belum lama ini dia terlihat di sebuah rekaman video bersama lelaki Jordania yang melakukan serangan bunuh diri di sebuah markas CIA di Afganistan hingga menewaskan tujuh agen intelijen AS.

Hakimullah memimpin Taliban Pakistan (Tehrik-e-Taliban Pakistan/TTP) sejak pemimpin TTP sebelumnya, Baitullah Mehsud, tewas pada musim panas tahun lalu. Ketika Baitullah Mehsud tewas, TTP pun baru mengonfirmasikannya beberapa minggu kemudian.

Dianggap sebagai pemimpin Taliban Pakistan, Mehsud adalah komandan sekitar 8.000 anggota gerilyawan di Kurram, Orakzai, dan Khyber, yang merupakan wilayah-wilayah kekuasaan suku Pashtun.

Mehsud mengklaim bertanggung jawab untuk sebuah serangan bunuh diri yang nekat ke Hotel Pearl Continental di Peshawar, tahun lalu, yang menewaskan tujuh orang, termasuk dua pekerja PBB.

Untuk meneliti informasi bahwa Mehsud telah dikuburkan, Angkatan Darat Pakistan langsung mengerahkan tim investigasi. ”Saya belum mendapatkan konfirmasi, sumber-sumber saya belum mengonfirmasikan kebenaran berita itu, juga mengenai apakah dia sudah tewas atau masih hidup,” ujar Athar Abbas.

Imtiaz Gul, analis keamanan Pakistan, kepada Al Jazeera, mengatakan, berdasarkan informasi yang dimilikinya, konfirmasi atas kematian Hakimullah Mehsud hanyalah soal waktu. (AP/AFP/Reuters/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com