Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tentara Pakistan Tewas akibat Bom

Kompas.com - 31/01/2010, 15:22 WIB

PESHAWAR, KOMPAS.com — Sebuah bom meledak di pinggir jalan dan menewaskan dua tentara Pakistan, Minggu (31/1/2010). Bom itu juga melukai dua prajurit lainnya di wilayah suku barat laut, yang dilanda gelombang pemberontakan. Demikian dikatakan seorang juru bicara paramiliter.

Bom tersebut meledak di Kota Safi di distrik suku Mohmand, yang berbatasan dengan distrik Bajaur. Di sana, seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di sebuah kantor pemeriksaan militer dan menewaskan 16 orang, termasuk dua tentara.

"Bom yang diledakkan melalui pengendali jarak jauh itu ditanam di Kota Safi, dua petugas keamanan tewas, dua lainnya cedera dalam insiden ini," kata Mayor Fazal-ul-Rehman, juru bicara Kesatuan Perbatasan paramiliter, Minggu.

Penduduk di daerah itu mengatakan, para prajurit sedang berada di satu tangki air, yang juga mengalami kerusakan parah ketika dihantam bom rakitan tersebut.

Bajaur dan Mohmand terletak di ujung utara walayah suku semi-otonomi Pakistan yang berbatasan dengan Afganistan. Aksi kekerasan di wilayah ini meningkat dalam beberapa pekan terakhir, saat pasukan keamanan berusaha membongkar tempat persembunyian Taliban.

Agustus 2008, militer pertama kali melancarkan operasi-operasi terhadap pejuang Islam di Mohmand dan Bajaur. Mereka beberapa kali berhasil menghancurkan gerilyawan, tetapi serangan terus berlangsung.

Wilayah suku Pakistan barat laut menjadi tempat pertahanan kelompok gerilyawan yang berkembang di dalam negeri. Wilayah itu juga menjadi tempat pertahanan ratusan anggota garis keras yang berasal dari Afganistan, setelah serangan yang dipimpin Amerika Serikat menumbangkan rezim Taliban garis keras pada akhir 2001.

Tahun lalu, militer Pakistan melakukan berbagai serangan ke kubu pertahanan Taliban di barat laut, dan helikopter bersenjata melancarkan serangan sengit terhadap tempat yang dicurigai menjadi persembunyian gerilyawan di Bajaur.

Para gerilyawan meledakkan sekolah dasar wanita milik pemerintah di pinggiran kota garnisun barat laut, Bannu. "Sekolah itu nyaris hancur total," kata Mohammad Hussain Khan, seorang pejabat kepolisian lokal di daerah itu.

"Mereka menanam alat-alat peledak di sekitar dinding, kemudian meledakkan gedung itu," katanya.

Gerilyawan yang menentang pendidikan telah menghancurkan ratusan sekolah yang sebagian besar merupakan sekolah putri di barat laut negara itu dalam beberapa tahun terakhir ini. Mereka melakukan hal ini sebagai bagian dari serangan sengit untuk mendesak pemberlakuan hukum Syariah Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com