Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selusin Heli Dikerahkan, 1.500 Turis Masih Telantar

Kompas.com - 28/01/2010, 06:01 WIB

CUSCO, KOMPAS.com — Tim penyelamat bencana Peru tampaknya harus bekerja ekstra keras mengevakuasi korban banjir dan tanah longsor di kawasan wisata Machu Picchu. Rabu (27/1/2010), selusin helikopter dikerahkan untuk mengevakuasi para turis tersebut, tetapi hingga malam baru sekitar 600 yang bisa diselamatkan.

"Kami telah mengevakuasi 600 turis, masih ada hampir 1.500 orang di Machu Picchu," tutur Perdana Menteri Peru Javier Velasquez kepada wartawan.

Kendati banyak helikopter digunakan untuk mengangkut korban melalui udara, hujan lebat yang turun membuat operasi penyelamatan harus ditunda. Sementara jalur kereta api yang mengangkut wisatawan antara Aguas Calientes dan kota Cusco kini rusak.

Ratusan orang diperkirakan masih terdampar di Aguas Calientes. Sempitnya jalur yang harus dilalui membuat lokasi ke daerah itu harus ditempuh dalam empat hari.

"Orang-orang tidur di jalan, di gedung olahraga, di sekolah, di kereta, dan tenda-tenda darurat. Mereka semua tertekan," ujar Julie Nemcich (29) kepada Australian Broadcasting Corporation dari Aguas Calientes.

Seperti diwartakan sebelumnya, seorang turis berusia 23 tahun asal Argentina dan pemandu wisata asal Peru meninggal di jalan setapak. Mereka terkubur di bawah lumpur. Korban jiwa lainnya banyak terjadi di sepanjang lembah menuju Cusco dan di kota itu sendiri.

Pemerintah Peru telah mengirimkan bantuan makanan kepada 8.000 warga Aguas Calientes yang terputus akibat tanah longsor dan luapan sungai.

Sejumlah pejabat berkilah, lambatnya operasi akibat hujan ini merupakan yang terberat dalam 15 tahun terakhir. "Kami tidak berpikir evakuasi memakan waktu lama. Kami mengusahakan penyelamatan bisa dilakukan dalam waktu secepatnya," ungkap Menteri Pariwisata Martin Perez kepada stasiun radio RPP.

Sekitar 400 warga Amerika dilaporkan ikut terdampar di antara para turis di dekat Machu Picchu. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Philip Crowley mengatakan, pihaknya telah mengirim empat helikopter untuk membantu upaya evakuasi.

Dari Sydney, Australia, dilaporkan, kantor luar negeri setempat mengklaim bahwa ada sekitar 170 warga Australia yang ikut terdampar.

Fernando Celis, salah seorang dari 300 warga Cile yang terperangkap di Machu Picchu, mengeluh kepada situs berita online Emol bahwa makanan di sana sangat mahal. "Kami belum diberi makan apa-apa," katanya seraya menambahkan, pedagang di lokasi itu menaikkan harga dua kali lipat bagi warga asing yang terjebak.

Machu Picchu adalah salah satu tujuan wisata paling populer di Amerika Latin. Tempat ini mampu menarik lebih dari 400.000 pengunjung dalam setahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com