Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Malaysia Tangkap Tujuh Pelempar Bom Molotov di Gereja dan Sekolah

Kompas.com - 23/01/2010, 00:53 WIB

TAIPING, KOMPAS.com - Polisi telah menangkap tujuh lelaki yang diduga terlibat dalam upaya pembakaran terhadap dua gereja dan satu sekolah di Taiping, Malaysia 10 Januari lalu. Kepala Kepolisian Perak, Datuk Zulkifli Abdullah hari Jumat (22/1/10) mengungkapkan, ketujuh tersangka berusia antara 17 tahun dan 29 tahun, disergap dalam empat penggerebekan pada Kamis malam dan Jumat pagi.

"Tiga dari mereka ditangkap di sebuah rumah di Kamunting, sementara selebihnya disergap di sejumlah lokasi," kata Datuk Zulkifli dalam jumpa pers di markas kepolisian distrik Taiping.
 
"Kami yakin penangkapan ini dapat membantu memecahkan kasus upaya pembakaran atas dua gereja dan satu sekolah pada 10 Januari lalu," kata Zulkifli, sambil menambahkan para tersangka akan diminta membantu penyelidikan atas pelemparan bom molotov di Gereja All Saints di Jalan Taming Sari dan Gereja Katolik St Louis, juga Sekolah Menengah Taiping pada 10 Januari.

Zulkifli menjelaskan, dari tujuh tersangka itu, dua orang karyawan, tiga lagi wiraswasta, dan dua lainnya penganggur. Tak satu pun dari para tersangka memiliki catatan kriminal.
 
"Hasil pemeriksaan pendahuluan terhadap ketujuh tersangka ini menunjukkan bahwa upaya pembakaran tidak dilakukan suatu kelompok atau organisasi. Para tersangka adalah sekelompok orang yang berteman di daerah Kamunting dan bertindak sendiri," jelasnya.
 
"Mereka bukan anggota kelompok atau organisasi apa pun. Mereka melakukan aksi pembakaran itu secara spontan merespon keputusan Pengadilan Tinggi yang mengizinkan penggunaan kata 'Allah' (Tuhan) oleh majalah mingguan Katolik 'Herald' dalam publikasinya," ungkap Zulkifli.
 
Kedua gereja tidak mengalami kerusakan apa pun, namun kaca jendela pos penjagaan sedikit rusak.  Upaya pembakaran terhadap dua gereja dan satu sekolah diyakini terjadi antara pukul 03.00 dan 04.00 pada 10 Januari lalu. Penjaga sekolah, pastor dan pendeta gereja-gereja itu langsung melaporkan insiden ini ke polisi. (Bernama/The New Straits Times/KSP)
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com