Kekerasan Meluas di Negeria, Sudah 60 Orang Tewas

JOS, KOMPAS.com - Kekerasan antar kelompok beragama kembali pecah di Jos, ibukota negara bagian Plateau, Nigaria, Selasa (19/1/2010), dan menyebabkan lusian orang tewas serta memaksa polisi menerapkan jam malam.

Seorang pejabat polisi, yang tidak mau disebut namanya, mengatakan sedikitnya sudah 60 orang tewas dalam bentrokan yang berlangsung sejak Minggu. Namun angka itu belum dapat dikonfirmasi.

Polisi sebelumnya telah menerapkan jam malam di Jos pada hari Minggu untuk meredam ketegangan dan mencegah terulangnnya kerusuhan yang pernah tajdi pada November 2008 ketika ratusan orang terbunuh. Namun kekerasan kembali pecah Selasa dan polisi pun memperpanjang jam malam.

"Setelah melihat situasi di kota, saya dengan ini menyatakan jam malam selama 24 jam mulai saat ini," kata Komandan Polisi, Gregory Anyating.

Penduduk mengatakan, tembakan sporadis masih terdengar di banyak tempat dan sejumlah rumah terbakar. "Pada pukul empat pagi (atau pukul 10.00 WIB), kami mulai mendengar suara senjata serta senapan mesin, dan telah berlangsung berjam-jam. Saya melihat tentara bergerak menuju kota dan saya melihat asap muncul dari mana-mana," kata Dr Aboi Madaki, yang bekerja di sebuah rumah sakit di Jos.

Kekerasan baru itu berawal dari sebuah perdebatan terkait pembangun kembali rumah-rumah yang rusak pada bentrokan pada tahun 2008. Pertempuran tersebut tergolong paling sengit yang melibatkan dua kelompok agama di negara berpenduduk pada di Afrika itu.

Penduduk Negeria hampir terbagi rata antara Kristen dan Muslim, meski keyakinan tradisional animisme masih juga dipraktekan oleh orang-orang yang telah menganut agama tertentu. Lebih dari 200 suku di Nigeria umumnya hidup berdampingan secara damai meski satu juta orang warga negara itu terbunuh dalam sebuah perang sipil antara tahun 1976 dan 1970 dan ada sejumlah bentrokan bernuansa agama sejak itu.

Bulan lalu, sedikitnya 40 orang tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan Nigeria dan anggota sebuah sekte Muslim di kota Bauchi di utara Nigeria.