PORT AU PRINCE, KOMPAS.com - Sedikitnya 1.500 mayat menumpuk di luar dan di dalam kamar mayat Rumah Sakit Umum Port au Prince, Kamis, sementara truk-truk pick-up terus berdatangan dengan mengangkut korban tewas dalam gempa bumi.
"Saya tidak bisa mengatakan berapa banyak lagi mayat yang akan dibawa ke sini," kata Guy LaRoche, kepala rumah sakit setempat kepada Reuters. Ia mengatakan, hingga pukul 11.00 waktu setempat (pukul 23.00 WIB) jumlah mayat mencapai sedikitnya 1.500.
Polisi juga terus membawa jasad korban ke kendaran-kendaraan yang sudah dipenuhi mayat.
Palang Merah Internasional mengatakan, jumlah kematian akibat gempa hari Selasa itu diperkirakan bisa mencapai 45.000 hingga 50.000, dan tiga juta orang terluka atau kehilangan tempat tinggal.
Di ibukota Haiti yang hancur akibat gempa tersebut, mayat bisa dilihat di bawah puing-puing, bergeletakan di sisi jalan, atau menumpuk di kendaraan-kendaraan.
Gempa bumi itu merupakan gempa paling kuat yang mengguncang Haiti dalam 200 tahun terakhir, yang merobohkan istana presiden serta rumah-rumah perbukitan, dan membuat negara yang berpenduduk sembilan juta orang itu meminta bantuan internasional.