Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Menghina Dubes Turki, Israel Akhirnya Minta Maaf

Kompas.com - 14/01/2010, 02:39 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com - Pemerintah Israel akhirnya menyerah juga dengan permintaan Turki agar negara zionis tersebut meminta maaf atas penghinaan yang dilakukan wakil menteri luar negeri Israel kepada duta besar Turki.

Pada hari Senin, Wakil Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon memanggil duta besar Turki. Ia  mengeluhkan tentang sebuah acara TV yang mengkritik kekejaman tentara Israel yang ditayangkan di Turki.

Duta besar tersebut duduk di sofa yang rendah tanpa jabat tangan, sementara Ayalon menuding tayangan stasiun TV lokal tersebut sebuah penghinaan yang disengaja. Sikap Israel yang demikian membuat Turki marah besar dan mengancam akan menarik duta besarnya.

Pada Rabu malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menulis surat permintaan maaf dan ia berharap masalah itu segera berakhir. Para pejabat Israel mengatakan surat itu disampaikan kepada para pejabat Turki di Ankara.

Menurut kutipan yang diperoleh oleh The Associated Press, dalam surat itu berisi tulisan, "Perselisihan antara Israel dan Turki dapat dipecahkan dengan cara saling menghormati antara kedua pemerintah. Tidak ada niat dari kami untuk mempermalukan duta besar Anda secara pribadi. Aku minta maaf atas cara protes yang disampikan Israel. "

Pemerintah Turki pun langsung merespons surat ini.

Seperti diketahui, konflik ini muncul setelah Senin lalu, ketika Ayalon memanggil duta besar Turki, Ahmet Oguz Celikkol. Ia mengeluhkan drama sebuah televisi di Turki yang telah dianggap sebagai anti-Semit. Pada tayangan bertajuk "The Valley of the Wolves" itu digambarkan bahwa pasukan keamanan Israel telah menembak penculikan anak-anak dan orangtua.

Ayalon menjelaskan, penghinaan terhadap Israel itu dibuat dalam bahasa Ibrani, dan duta besar Cellikol tidak bereaksi. Ayalon mengakui telah mengeluarkan pernyataan yang kurang bijaksana. Ia kemudian meminta maaf tapi ditolak oleh Turki karena tidak dilakukan secara formal mewakili negara.

Selama satu dekade terakhir, kedua negara memang telah membangun hubungan yang kuat, termasuk kerja sama militer dan pariwisata. Kerja sama ini membuat Turki menjadi sekutu terdekat Israel dari dunia Muslim.

Namun, akhir-akhir ini, Israel terganggu oleh pernyataan keras Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang marah oleh tingginya jumlah korban sipil dari Palestina. Israel juga khawatir dengan persepsi bahwa Turki sedang bergerak lebih dekat ke Iran, yang dianggap oleh Israel sebagai ancaman strategis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com