Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Mulai Sewot Lihat Sistem Pertahanan India

Kompas.com - 14/01/2010, 02:14 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Perkembangan persenjataan India rupanya telah membuat Pakistan ketar-ketir juga. Dalam pernyataan politiknya yang dirilis Rabu, mereka menyatakan rasa keprihatinan atas semangat besar India membangun persenjataan yang dinilai akan menyaingi dan mengguncang keseimbangan regional.

National Command Authority (NCA), yang mengawasi aset negara nuklir, mencatat adanya perkembangan yang "merugikan" dalam kaitan menciptakan stabilitas strategis di kawasan itu. "India terus mengejar program militerisasi yang ambisius dan doktrin militer ofensif," kata Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani dalam pertemuan kemarin.

"Pembangunan sistem induksi senjata canggih, termasuk instalasi ABM (anti-rudal balistik), dan membangun senjata nuklir secara besar-besaran cenderung mengguncang keseimbangan regional, " katanya.

Menurut dia, keinginan India terus memperkuat sistem pertahanannya memiliki konsekuensi berat bagi perdamaian dan keamanan di Asia Selatan, serta Samudera Hindia.

Seperti diketahui kedua negara telah berperang sejak merdeka pada tahun 1947, dua di antaranya di Kashmir, yang terbagi antara tetangga Asia Selatan dan diklaim sepenuhnya oleh keduanya. Ketegangan antara keduanya menyala kembali setelah ada serangan ke Mumbai pada November 2008, yang diduga dilakukan kelompok militan Pakistan yang berbasis di India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com