Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa 7 SR Guncang Haiti , Puluhan Bangunan Ambruk

Kompas.com - 13/01/2010, 05:59 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Kepulauan Karibia beberapa menit lalu diguncang oleh sejumlah gempa dengan kekuatan cukup besar. Setelah gempa berkekuatan 7 SR menumbangkan sejumlah bangunan, dua gempa susulan masing-masing 5,9 dan 5,5 SR menyusul hanya beberapa menit kemudian.

Demikian laporan badan geologi AS seperti dirilis kepada AFP. Peringatan tsunami segera dikeluarkan untuk kawasan Karibia setelah gempa terjadi pada 21.53 GMT.

Koresponden AFP mengatakan tanah bergetar selama lebih dari satu menit. Beberapa menit kemudian, dua gempa susulan dengan kekuatan 5,9 dan 5,5 menyusul."Saya pikir ini benar-benar sebuah bencana besar," ungkap duta besar Haiti untuk Amerika Serikat, Raymond Alcide Yusuf, kepada televisi CNN.

US Geological Survey mengatakan, semula gempa itu berkekuatan 7,3 pada skala richter dan menggoyang sekitar 16 kilometer (sepuluh mil) dari ibukota Port Au Prince, dan 27 kilometer (17 mil) dari Petionville.

Seorang koresponden AFP di Petionville menyebut, salah satu bangunan berlantai tiga, perumahan dua kantor, ambruk. Traktor sudah berada di TKP untuk menggali korban, sementara ratusan orang mengungsi ke jalan-jalan dalam keadaan panik.

Yusuf mengatakan, sesaat setelah bencana itu terjadi, ia baru saja berbicara melalui telepon dengan asisten senior presiden yang menggambarkan adegan kekacauan dan kehancuran. "Dia harus menghentikan mobil tepat sekitar setengah jam yang lalu, dan turun ke jalan, mulai berjalan, tetapi ia mengatakan banyak rumah hancur di sisi kanan kiri jalan," kata Yusuf.

"Dia tidak tahu apakah ia akan mencapai rumah, tidak tahu apa yang dia akan menemukan, karena ia memiliki jembatan untuk menyeberang ke sana."

Seorang penjaga pantai AS, Jennifer Johnson di Florida mengatakan mereka tidak memiliki banyak informasi. Namun, mereka mengatakan belum bisa menghubungi kantor mereka di Haiti. "Kami belum mengambil tindakan apapun di daerah sejauh ini. Kami tidak memiliki informasi apapun lebih karena apa yang kita dapatkan dari berita, "katanya kepada AFP.

"Kami tidak bisa menghubungi petugas kami di sana lagi, jadi kami sedang menunggu untuk memiliki lebih banyak informasi dalam beberapa jam."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com