Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Perkosaan Itu Ancam Kerukunan di Mesir

Kompas.com - 08/01/2010, 17:09 WIB

KOMPAS.com - Natal bagi warga Mesir pemeluk agama Kristen Koptik tahun ini berwarna merah darah. Perayaan yang justru baru diselenggarakan mulai Kamis (7/1/2010) tengah malam itu memakan korban tewas enam jemaat gereja Koptik di Naj Hammadi, Mesir. Satu petugas keamanan pun ikut-ikutan menemui ajal.

Insiden penembakan ke kerumunan massa usai misa tersebut, kini menjadi noda tersendiri. Seturut pemberitaan BBC, pascakekerasan itu, warga Koptik sempat bentrok dengan aparat kepolisian Mesir.  

Para pejabat berwajib menengarai, serangan tersebut merupakan pembalasan atas perkosaan terhadap seorang bocah perempuan Muslim berusia 12 tahun oleh seorang warga Kristen di kota kecil tersebut bulan November.

Kerusuhan merebak selama lima hari menyusul perkosaan tersebut. Rumah dan tempat usaha warga Kristen dibakar dan dirusak.

Polisi mengatakan penyerang utama dalam penembakan hari Rabu telah diidentifikasi, tapi yang bersangkutan belum ditahan. Ketegangan di kawasan tersebut dilaporkan meningkat disertai dengan laporan mengenai bentrokan.

Sporadis

Sejak 1970-an, ketika pandangan ekstrimisme Islam mulai meningkat di Mesir, bentrokan sporadis pecah antara warga Muslim dan anggota masyarakat minoritas Kristen Koptik.

Kasus serius biasa terjadi di kawasan pedesaan yang miskin. Biasanya pemicu kejadian seperti ini adalah sengketa tanah atau perempuan yang kemudian berkembang menjadi tindak kekerasan sektarian. Seluruh warga masyarakat bisa terlibat.

Sementara itu, cara pemerintah menangani kasus-kasus semacam ini sering dikecam. Polisi dituding mengulur-ulur waktu untuk menanggapi laporan-laporan mengenai pertikaian dan kemudian menahan warga dengan jumlah yang sama dari masing-masing keyakinan.

Investigasi pidana kerap dibatalkan dan diganti dengan pertemuan informal untuk merukunkan kembali mereka yang bertikai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com