Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Hamas Makin Terjepit

Kompas.com - 08/01/2010, 03:29 WIB

GAZA, KOMPAS.com - Posisi Hamas kini makin terjepit saja setelah Israel sukses menguji coba sistem antirudal dan Mesir memblokir terowongan yang kerap digunakan untuk menyelundupkan senjata.

Seperti diketahui, Israel kemarin telah menguji coba sistem pertahanan roket Iron Dome. Sistem ini diyakini akan mampu menangkal kiriman rudal-rudal yang kerap diluncurkan kelompok Hamas. Di sisi lain, Mesir kini telah membangun tembok baja di terowongan untuk memotong aliran pasokan uang tunai dan senjata kepada kelompok militan ini.

Hamas sendiri telah berupaya menggagalkan pembangunan tembok baja tersebut. Mereka juga mengancam akan membuat bom bunuh diri lebih banyak lagi dengan posisi yang dialaminya sekarang. "Hamas bisa menyesuaikan diri dengan keadaan apapun," kata Ahmed Yousef, seorang pejabat pada kelompok ini , tanpa memberikan rincian lebih jauh.  

Ia mengatakan, langkah Israel dan Mesir justru akan membuat gerakan Hamas lebih populer.

Dalam beberapa tahun terakhir, Hamas, Israel dan Mesir memang berada dalam posisi berhadap-hadapan. Sejak 2006, menyusul penangkapan seorang tentara Israel dan oleh kelompok militan di Gaza,  Israel dan Mesir telah menutup beberapa akses ke Gaza untuk membendung pergerakan Hamas.

Kelompok Militan Islam ini berusaha mendobrak perbatasan dengan menembakkan belasan roket. Inilah yang kemudian memicu aksi balasan dari Israel . Seperti pada malam Kamis, sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza meledakdi kota Ashkelon, utara Israel, namun tidak menyebabkan kerusakan atau korban.

Sejumlah analis menyebut, adanya sistem Iron Dome dan penutupan terowongan membuat Hamas terjepit. "Ini melemahkan posisi Hamas. Mereka sekarang harus menyusun strategi baru untuk menghadapi perkembangan ini, " kata Ephraim Halevy, mantan kepala agen mata-mata Israel, Mossad .

Diberitakan sebelumnya, Israel pada hari Rabu mengumumkan berhasil menguji sistem kubah besi (Iron Dome), yang berfungsi untuk mencegat rudal jarak pendek dari Gaza dan Libanon. Sistem yang menelan dana $ 200 juta itu diyakini akan ampuh dalam menangkal kiriman rudal dari luar.

Pejabat keamanan Israel mengakui sistem itu mungkin tidak akan mampu menghentikan setiap roket. Namun demikian,
mereka mengatakan ini adalah perkembangan penting dalam melindungi Israel dan memberi pukulan psikologis bagi Hamas.

"Sekarang, kami benar-benar terbuka untuk siapa pun yang ingin menembakkan roket ke Israel, " kata Uzi Rubin, mantan pejabat Departemen Pertahanan Israel yang bertanggungjawab atas proyesk tersebut.

Juru bicara sayap militer Hamas ,  Izzudine Al Qassam, Abu Obeida menolak berkomentar mengenai Iron Dome.

Ted Postol, seorang ahli pertahanan rudal di Massachusetts Institute of Technology, mengatakan apa yang dilakukan Israel hanya memberi manfaat kecil dalam membantu melindungi masyarakat setempat dari tembakan langsung. Apalagi jika dikaitkan dengan besarnya baiaya untuk menangkal satu roket, yang mencapa sekitar $ 100.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com