Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imron : Tak Ada Wasiat Gus Dur untuk Muhaimin

Kompas.com - 02/01/2010, 05:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalibata atau kubu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) membantah adanya wasiat yang diberikan Gus Dur kepada Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar terkait masa depan PKB.

Hal itu diutarakan Juru Bicara PKB Kalibata, Imron Rosyadi Hamid kepada Kompas.com, Jumat (1/1/2010) malam. Ia menyatakan hal ini diungkapkannya mewakili Yenny Wahid, putri Gus Dur.

Saat menghadiri tahlilan untuk Gus Dur di Kantor DPP PKB, Jalan Sukabumi, Jakarta Pusat, Muhaimin mengaku mendapatkan pesan singkat dari asisten Gus Dur agar PKB tetap berjalan normal. "Kami mengklarifikasi dan menilai, adanya manipulasi Muhaimin atas wafatnya Gus Dur. Menurut Mbak Yenny, tidak pernah ada wasiat seperti itu," kata Imron.

"Umat harus diberikan penjelasan yang lebih adil bahwa sepanjang dua tahun terakhir, Muhaimin tidak 'mengorangkan' Gus Dur sebagai deklarator PKB. Saat terlibat pembentukan kabinet SBY, Gus Dur juga tidak pernah diajak bicara. Waktu Muhaimin ke rumah sakit, Gus Dur sudah wafat. Belum ada wasiat apapun."

Ia melanjutkan, "PKB Sukabumi (PKB Muhaimin), mereka menyatakan Gus Dur bukan PKB lagi. Ini bertentangan secara diametral dengan pernyataan terhadap Gus Dur," ujarnya.

Terkait masa depan PKB, masih mengutip Imron, terakhir Gus Dur mengungkapkan keinginannya agar PKB dikembalikan pada rel semula, sesuai dengan mabda'siyasi awal. "Ini semacam preambul, dasar-dasar pembentukan bahwa PKB adalah partai ulama yang menghormati ulama, partai yang terbuka dan lain-lain," jelasnya.

Pada pertengahan November 2008 lalu, PKB Kalibata memutuskan akan mengadakan Muktamar pada awal 2010. Rencana ini mendapatkan dukungan Gus Dur, karena agenda yang akan dibahas adalah mengkonsolidasi kinerja seluruh fungsionaris PKB.

Enggan bicara politik.
Imron juga mengatakan, sebenarnya keluarga besar Gus Dur masih enggan berbicara mengenai politik, apalagi tentang konflik PKB, di tengah suasana berkabung. Akan tetapi, mempolitisasi wafatnya Gus Dur oleh pihak-pihak tertentu, dinilai sebagai sesuatu yang cukup mengganggu keluarga.

"Keluarga Gus Dur hingga hari ini masih risih (enggan) membicarakan politik dan soal di tengah suasana berkabung. Ada semacam moratorium untuk tidak bicara konflik PKB. Tapi kami menangkap pernyataan Muhaimin sebagai upaya politisasi wafatnya Gus Dur," papar Imron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com