HAVANA, KOMPAS.com — Presiden Venezuela Hugo Chavez, Minggu (13/12/2009) waktu setempat, mengatakan, peringatan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton tentang kedekatan hubungan sejumlah negara Amerika Latin dengan Iran merupakan sebuah ancaman terbuka.
Dalam sebuah pertemuan para pemimpin kiri di Havana, Kuba, Chavez mengatakan, "Kata-kata Clinton menunjukkan sinyal yang jelas serangan imperial dengan target kekuatan progresif di Amerika Latin." Chavez menambahkan, "Dia (Hillary) mengatakan, 'Mereka harus berpikir dua kali'. Itu jelas sebuah ancaman terbuka."
Chavez merupakan pengecam AS yang paling lantang di Amerika Latin. Dia menjadi satu di antara presiden di kawasan itu yang memperkuat hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Iran, di tengah adanya tekanan internasional terhadap Iran atas ambisi nuklirnya. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah berkunjung ke Brasil, Bolivia, dan Venezuela pada akhir November.
Hillary Clinton pada minggu lalu memperingatkan negara-ngara Amerika Latin yang semakin dekat dengan Iran. Clinton mengatakan, "Berdekatan dengan Iran merupakan gagasan yang buruk yang dapat memberi konsekuensi bagi mereka."
Selain Chavez, Presiden Bolivia Evo Morales dan Presiden Ekuador Rafael Correa adalah pengkritik keras kebijakan luar negeri AS dan baru-baru ini telah membentuk ikatan yang lebih erat dengan Iran, Rusia, dan sejumlah negara lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.