Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Tersangka Pemboman di Irak Ditangkap

Kompas.com - 14/12/2009, 00:48 WIB

BAGHDAD, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri, Irak Jawad Bolani hari Minggu mengumumkan penangkapan terhadap 13 tersangka terkait serangkaian ledakan bom pekan lalu yang menewaskan lebih dari 125 orang di Baghdad.

"Kami telah menangkap 13 penjahat yang terlibat dalam ledakan-ledakan Selasa dan mereka akan diadili," kata Bolani kepada anggota-anggota parlemen.

Bolani menyampaikan pernyataan itu kepada para wakil rakyat, bersama-sama Menteri Pertahanan Abdel Qader Obeidi, Menteri Keamanan Nasional Shirwan al-Waili dan kepala-kepala keamanan yang lain, di tengah kekhawatiran di parlemen mengenai kemampuan aparat keamanan Irak.

Parlemen pada Minggu mengadakan pertemuan hari kedua yang membahas sejumlah ledakan pada 8 Desember yang menewaskan 127 orang dan mencederai hampir 450 orang."Kami di kementerian memiliki sebuah departemen informasi dan penyelidikan yang melakukan 50 pekerjaannya untuk memberantas terorisme," kata dia.
       
Bolani mendesak agar pusat-pusat operasi keamanan Irak, yang berada di bawah komando kantor perdana menteri, untuk meningkatkan efisiensi. Menteri pertahanan, yang departemennya juga menghadapi amarah publik atas ketidakmampuan mereka menghentikan serangan-serangan besar, mengatakan, gerilyawan telah memperoleh dukungan dari dalam dan luar Irak. "Musuh kuat, mereka mendapat dukungan dari mantan agen-agen intelijen (rejim terguling Saddam Hussein) dan memperoleh bantuan regional," kata Obeidi.
       
Seorang jendral senior AS dalam wawancara dengan AFP beberapa waktu lalu memperingatkan, gerilyawan mungkin akan melancarkan serangan-serangan yang lebih mengejutkan seperti pemboman dahsyat di Baghdad pada 25 Oktober, menjelang pemilihan umum yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada Januari.
      
Mayor Jendral John D Johnson mengatakan, bahwa meski situasi keamanan akan stabil pada pertengahan tahun depan, kekerasan bermotif politis yang bertujuan mempengaruhi bentuk pemerintah mendatang merupakan hal yang perlu dikhawatirkan.

"Saya rasa kami tidak mengesampingkan keinginan kelompok-kelompok ini untuk melancarkan serangan besar karena mereka bisa mendapat banyak perhatian media dan itu juga merupakan upaya mereka untuk mengintimidasi rakyat," kata Johnson, deputi panglima operasi AS di Irak, dalam wawancara itu.

Ketika ditanya apakah ia memperkirakan gerilyawan berusaha melakukan pemboman seperti dua serangan bunuh diri yang menewaskan 153 orang di Baghdad pusat pada 25 Oktober, ia mengatakan, "Saya tidak bisa berbicara mengenai apa yang mereka ingin lakukan, ini adalah hal-hal yang kami perkirakan akan mereka lakukan."

Serangan-serangan bom mobil di luar kementerian kehakiman dan kantor pemerintah provinsi Baghdad pada Minggu (25/10) terjadi setelah serangan-serangan serupa yang menewaskan sekitar 100 orang di kementerian keuangan dan luar negeri pada 19 Agustus.

Rangkaian serangan dan pemboman terjadi sejak pasukan AS ditarik dari beberapa kota di Irak pada akhir Juni telah menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan pasukan keamanan Irak untuk melindungi penduduk dari serangan-serangan gerilya seperti kelompok militan Sunni Al-Qaeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com