Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irak Tuding Suriah Danai Pemboman

Kompas.com - 10/12/2009, 02:05 WIB

BAGHDAD, KOMPAS.com -  Militer Irak menyatakan serangkaian pemboman yang terkoordinasi di Baghdad dan menewaskan 127 orang dibantu oleh menuding kelompok-kelompok yang bermarkas di Suriah atau Arab Saudi. "Bahan (peledak) ini tidak mungkin diproduksi di Baghdad, itu datang dari luar negeri," kata Mayor Jendral Jihad al-Jaabiri, kepala satuan peledak Irak, kepada wartawan.

"Negara-negara tetangga membantu mereka. Operasi itu membutuhkan banyak dana, yang datang dari Suriah atau Arab Saudi," tambahnya.

Seorang pejabat kementerian dalam negeri mengatakan, 127 orang tewas dan 448 cedera dalam serangan-serangan bom Selasa itu. Rangkaian pemboman itu terjadi di Baghdad dalam selang waktu beberapa menit antara yang satu dan yang lain.

Seorang penyerang bunuh diri meledakkan bomnya di kantor kementerian keuangan, sementara seorang lagi melakukan serangan di sebuah terowongan yang menuju kantor kementerian tenaga kerja dan penyerang ketiga menabrakkan mobil roda empat ke sebuah pengadilan.

Seorang penyerang bunuh diri yang keempat menabrakkan mobilnya ke patroli polisi di Dora, Baghdad selatan, dan sebuah bom mobil meledak di perkantoran kementerian dalam negeri di pusat ibukota Irak tersebut.

Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki juga menuduh keterlibatan asing dalam serangan-serangan itu, yang terjadi hanya beberapa jam sebelum pemerintah mengumumkan 7 Maret sebagai tanggal pemilihan umum parlemen. "Semua orang Irak dari seluruh sekte menghadapi kampanye teroris paling keji yang didukung dari luar negeri," kata Maliki dalam sebuah pidato yang disiarkan langsung televisi, namun ia tidak menyebutkan negara tertentu.

Pada Agustus, Maliki menuduh Suriah melindungi militan yang mendalangi sejumlah serangan, termasuk dua serangan mematikan terhadap kementerian-kementerian pemerintah. Serangan-serangan Selasa itu merupakan yang terakhir dari rangkaian kekerasan yang membayang-bayangi pemilu Irak pada tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com