BAGHDAD, KOMPAS.com - Dewan kepresidenan Irak menetapkan 6 Maret sebagai tanggal bagi pemilihan anggota parlemen tahun depan, dan bukan 27 Februari seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Naseer al-Ani, kepala staf Presiden Jalal Talabani, menyatakan tanggal itu dipilih dalam pertemuan antara dewan kepresidenan dan pihak berwenang pemilihan. "Setelah konsultasi kami sepakat bahwa waktu terbaik untuk melakukan pemilihan adalah 6 Maret, dengan memasukkan pertimbangan upacara keagamaan," kata Faraj al-Haidari, Ketua Komisi Pemilihan Independen.
"Semua setuju bahwa ini (6 Maret) adalah tanggal terbaik," ujar Haidar.
Pemilihan umum Irak yang akan datang seharusnya sudah diadakan pada akhir Januari menurut konstitusi, tapi undang-undang yang diperlukan agar pemilihan itu terlaksana tertunda karena pertikaian politik yang berlarut-larut. Kelompok Syiah dan Sunni menentang penyelenggaraan pemilu dekat dengan perayaan Arbain, yang merentang hingga pertengahan Februari. Ribuan orang Syiah diperkirakan akan berjalan kaki ke kota suci Kerbala dari semua daerah di Irak pada hari besar itu.