Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afganistan Sambut Baik Strategi Baru Obama

Kompas.com - 02/12/2009, 16:38 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Pemerintah Afghanistan, Rabu (2/12), menyambut baik strategi baru Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang memerintahkan pengiriman 30.000 tentara tambahan ke negara yang porak poranda akibat akibat perang itu.

Kabul telah lama meminta tambahan pasukan bagi sekitar 112.000 tentara NATO dan AS yang sudah digelar di Afghanistan untuk menumpas pemberontakan Taliban. Kelompok Taliban melancarkan serangan yang paling banyak menimbulkan korban jiwa dan paling luas saat ini sejak pasukan pimpinan AS menggulingkan pemerintah Taliban tahun 2001.

Presiden Hamid Karzai mengambil tanggung jawab atas keamanan negara itu dalam tujuan utama lima tahun mendatang pemerintahnya. Sekutu-sekutunya sudah menyusun rencana ambisius untuk meningkatkan jumlah tentara dan polisi sampai 400.000 personel tetapi para pakar mengingatkan, negara itu kekurangan pemuda yang terpelajar, veteran dengan ketrampilan kepemimpinan, fasilitas-fasilitas bagi pelatihan, dan uang untuk pembelian senjata.

"Kementerian luar negeri Afghanistan menyambut baik strategi baru itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Afganistan, Mohammad Zahir Faqiri kepada AFP. Menteri Luar Negeri Afganistan, Rangeen Dadfar Spanta, menurut rencana akan menyampaikan pidato dalam jumpa pers Rabu malam, tambah juru bicara itu. Ia menolak memberikan keterangan lebih jauh.

Obama mengungkapkan satu strategi baru perang, yaitu mengirim 30.000 tentara lagi ke Afganistan dan berikrar akan merebut prakarsa untuk mengakhiri perang tidak populer dan mulai menarik pasukan Juli 2011.

Jenderal Stanley McChrystal, yang diperkirakan akan memimpin lebih dari 140.000 tentara NATO dan AS apabila pasukan tambahan itu tiba, berikrar akan memindahkan tanggung jawab kepada pasukan Afganistan secepat mungkin jika situasi mengizinkan.

Para pejabat Afganistan mengatakan hampir 100.000 tentara, yang diperkirakan akan bertambah menjadi 136.000 personel tahun depan. Sekutu-sekutu Karzai menyerukan penambahan sampai 240.000 tentara dan 160.000 polisi negara.

"Kami meminta masyarakat internasional untuk membantu kami untuk mencapai jumlah itu. Kami meminta mereka memberikan kami lagi para pelatih untuk melatih polisi," kata juru bicara kementerian dalam negeri Zamarai Bashary kemarin.

Tetapi Jenderal Ego Ramms, komandan pasukan Jerman dalam pasukan pimpinan NATO di Afganistan, bulan lalu memperingatkan  bahwa polisi yang berjumlah sekitar 68.000 personel rawan korupsi dan pelatihan untuk mereka kurang mencukupi. Dari 94.000 tentara Afganistan yang telah dilatih sejauh ini, 10.000 orang membelot. Ramms memperkirakan 15 persen dari personel angkatan bersenjata kecanduan narkoba.

Para pengamat memperingatkan, butuh waktu sepuluh tahun lagi untuk membangun pengalaman personel yang sudah dilatih di sebuah negara yang dilanda korupsi, lebih dari 70 persen penduduknya tidak dapat membaca dan menulis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com