Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Ada Geng Suka Perkosa Turis

Kompas.com - 28/11/2009, 10:03 WIB

KOH CHANG, KOMPAS.com — Suami istri dari Inggris menjadi korban pemerkosaan yang mengerikan oleh geng ketika berlibur di Thailand. Pasangan itu memilih berlibur di pulau wisata Koh Chang, Thailand, untuk mengakhiri liburan keliling dunia mereka semasa cuti panjang setahun.

Namun, Jumat (27/11) malam, pasangan yang merupakan seorang pengusaha dan pegawai negeri itu meninggalkan Thailand setelah mengalami malam menakutkan. Mereka telah dibius dan diperkosa oleh geng yang mereka curigai mengincar para turis asing.

Pulau Koh Chang, surga wisata di Thailand, tercoreng karena seorang pengusaha Inggris dipaksa menyaksikan istrinya diperkosa. Pasangan tersebut tak ingin nama penuh mereka dipublikasikan. Namun, sang pria, Richard (42), ingat kejadian ketika ia dipaksa menyaksikan istrinya, Susan (31), diperkosa oleh dua pria.

Dua hari setelah kejadian, pasangan itu berbaring tak berdaya di pondok penginapan mereka seiring ingatan mereka pulih. Mereka menelepon polisi begitu pulih. Namun, tak ada yang datang menolong mereka. Mereka lalu pergi ke RS setempat untuk diperiksa dokter.

"Sang dokter memeriksa kami dan mendengar cerita kami, dan sepertinya ia langsung paham jalan kejadiannya," kata Richard.

"Dokter itu memberitahu bahwa kami menunjukkan tanda-tanda dibius dengan obat Dormicum, sejenis obat bius yang sering digunakan untuk memerkosa ketika berkencan. Saya tak tahu obat itu, tapi sepertinya dokter itu tak heran sama sekali," lanjutnya.

"Ketika saya bertanya pada dokter apa mungkin memeriksa bekas obat. Ia mengatakan itu tidak mungkin karena pasti obat itu sudah keluar dari metabolisme kami."

Pemeriksaan menunjukkan bahwa pasangan telah diperkosa dan dimesumi. Menurut mereka, polisi tampaknya tak tertarik memeriksa kasus mereka dan tak tanggap. Mereka juga menghubungi pihak berwajib Inggris. Namun, perwakilan Inggris yang mendatangi mereka juga sepertinya kurang tanggap.

Jumat malam, mereka pulang ke Inggris, dan sepertinya tak ada harapan kasus mereka akan ditindaklanjuti. Akan tetapi, mereka ingin menekankan betapa bahayanya berhubungan dengan orang asing di tempat seperti itu.

Kata Richard, "Saya yakin orang tak akan percaya ini dan akan mengira kami kelebihan minum atau bahkan sengaja memakai obat terlarang. Tapi kenyataannya semua ini memang terjadi."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com