Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Imigran Digelandang Polisi Makassar

Kompas.com - 26/11/2009, 00:20 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Makassar menangkap enam imigran asal Afganistan di salah satu hotel di Makassar, Rabu malam. Mereka ditangkap karena tidak dilengkapi paspor dan surat izin yang berlaku saat menginap di Hotel Maricaya.

Keenam warga imigran ini, yakni Chaman ali (21), Mohammad (29), Qombar Sarwar (25), Hussain (21), Azis (26), dan seorang Ibu, Raziyah (42). "Kami ke sini sejak tanggal 23 November melalui Bandara Sultan Hasanuddin. Kami tidak punya tujuan ke sini," kata Azis, dengan menggunakan bahasa Indonesia terbata-bata.
    
Informasi yang dihimpun menyebutkan, mereka datang dari Jakarta tanpa ada tujuan yang jelas. Mereka juga merupakan kelompok imigran yang hendak mencari suaka di Australia.    
 
Pihak International Organization for Migration (IOM) di Sulawesi Selatan (Sulsel) kemudian membawa mereka ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudensi) di Bolangi, Kabupaten Gowa, untuk memberi pembinaan dan perawatan.    
    
Kepala Unit Reserse dan Kriminal (Unit reskrim) Polsekta Makassar, Iptu Sugeng, menceritakan jika penangkapan ini bermula dari laporan warga yang mencurigai keberadaan enam orang asing di Hotel  tanpa ada tujuan pasti. "Dari pemeriksaan di hotel tersebut kami lalu membawanya ke kantor. Karena mereka tidak memiliki surat-surat resmi," kata Sugeng.    

Dari pemeriksaan itu polisi mengumpulkan dua rangkap surat jalan dari kantor Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Urusan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Jakarta yang hanya berlaku hingga bulan Juli 2009, milik Qombar Sarwar dan Raziyah. Kemudian dua potongan tiket pesawat, satu ponsel Nokia, kartu identitas UNHCR, uang sekitar Rp 1,9 juta dari dompet mereka dan dokumen lainnya.

Kepala Polsekta Makassar, AKP Syaiful Alam menyebutkan jika personelnya terpaksa menggelandang mereka untuk melakukan pemeriksaan dan selanjutnya akan menyerahkan kepada pihak Imigrasi Makassar. "Kami akan menyerahkan ke Imigrasi Makassar, setelah diperiksa, " ungkapnya.       

Kepala IOM, Evy, yang datang menjemput mereka, belum mengetahui secara pasti kedatangan mereka ke Makassar. "IOM juga lembaga pemerintah yang bertugas untuk melindungi para imigran, jadi kami akan menampungnya ke Rudensi untuk melindunginya," jelasnya.
    
Namun dia khawatir, jika salah satu dari enam warga imigran yang rata-rata dari Kabul, Afganistan ini akan melompat dari mobil saat dibawa ke Rudensi. Seperti beberapa imigran lainnya yang nekad melompat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com