Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalashnikov, AK-47 demi Tanah Air

Kompas.com - 25/11/2009, 08:41 WIB

 

 Oleh Pieter P Gero

KOMPAS.com — Jangan menggugat Mikhail Timofeyevich Kalashnikov. Apalagi membuat dia harus bertanggung jawab atas merebaknya aksi bersenjata yang masih marak di beberapa tempat di planet Bumi ini.

Pria yang pada 10 November lalu berusia 90 tahun ini mengatakan, ia menciptakan senjata AK-47 yang populer itu hanya untuk mempertahankan tanah airnya dari serangan musuh.

Alasan Kalashnikov ini yang membuat dia bisa hidup praktis tanpa beban sampai usia senjanya. ”Dalam usia ke-90 tahun, saya adalah manusia yang berbahagia,” ujarnya dalam wawancara dengan surat kabar Pemerintah Rusia, Rossiiskaya Gazeta, belum lama ini.

Kalashnikov gembira saat Pemerintah Rusia memberikan penghargaan atas desain senjata AK-47 buatannya. Perayaan peringatan usia 90 tahun ini misalnya, diwarnai pembacaan puisi-puisi patriotik karya Kalashnikov.

Puisi yang dia buat waktu masih berusia muda. Dia dengan lantang membacakan beberapa karyanya ini.

”Saya tidak pernah berniat membuat senjata untuk digunakan dalam berbagai konflik di seluruh dunia. Saya membuatnya untuk mempertahankan wilayah tanah air saya,” tegas Kalashnikov saat pemberian penghargaan atas sukses AK-47 itu di Kremlin, Moskwa, ibu kota Rusia.

Kalashnikov diberi penghargaan prestisius, Pahlawan Rusia, yang diserahkan langsung oleh Presiden Rusia Dmitry Medvedev. ”AK-47 adalah sebuah contoh brilian dari persenjataan Rusia, dan sebuah simbol nasional yang menumbuhkan rasa bangga pada setiap warga negara,” kata Medvedev memuji.

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin memuji Kalashnikov yang dia katakan sebagai ”legendaris sesungguhnya”. Acara penganugerahan penghargaan ini disiarkan langsung televisi nasional Rusia. Dua kosmonot Rusia yang berada di Stasiun Ruang Angkasa Internasional atau ISS juga memuji kehebatan kontribusi karya Kalashnikov tersebut.

”Nama Anda seperti kosmonot pertama Yury Gagarin, telah menjadi simbol dari negara kami pada abad XX,” ujar komosnot Maxim Surayev dari ISS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com