JERUSALEM, KOMPAS.com - Dua roket telah ditembakkan dari Jalur Gaza, yang diperintah oleh gerakan Hamas, ke Israel selatan, Senin (23/11), tanpa menimbulkan korban atau kerusakan, seorang juru bicara militer Israel mengatakan kepada AFP.
Serangan itu terjadi satu hari setelah sayap bersenjata Hamas mengumumkan bahwa kelompok gerilyawan tersebut di kubu pertahanannya di Jalur Gaza telah merampungkan perjanjian untuk menghentikan tembakan roket ke negara Yahudi itu. Jihad Islam telah menolak menandatangani perjanjian itu.
Pada Sabtu, satu roket ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza, kembali menghantam tanpa menimbulkan korban atau kerusakan, dan beberapa jam kemudian pasukan Israel membalas dengan tiga serangan udara yang melukai delapan warga Palestina.
Serangan Senin adalah kekerasan terakhir di sepanjang perbatasan Jalur Gaza, yang sebagian besar telah tenang sejak perang yang Israel lancarkan terhadap Hamas di Gaza pada 27 Desember sebagai balasan atas serangan roket. Perang itu berakhir dengan gencatan senjata timbal-balik pada 18 Januari.
Sebagian besar gencatan senjata itu bertahan meskipun ada pelanggaran oleh kedua belah pihak. Namun, militer Israel mengatakan bahwa lebih dari 270 roket atau rentetan mortir telah ditembakkan ke Israel dalam 10 bulan terakhir.