ISLAMABAD, KOMPAS.com - Komisi PBB yang menyelidiki pembunuhan mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto memeriksa mantan penguasa militer Pervez Musharraf.
Pihak PBB, Rabu, mengatakan, tim itu tiba di Pakistan Juli lalu untuk mengusut menyelidiki keadaan sekitar serangan pada tahun 2007 yang menewaskan mantan perdana menteri itu dan bertemu dengan belasan orang. Komisi Pemeriksaan itu telah melakukan percakapan yang blak-blakan, terbuka dan hangat dengan mantan Presiden Musharraf dan mengajukan banyak pertanyaan mengenai masalah mandatnya.
Benazir, wanita pertama yang menjadi perdana menteri di sebuah negara
Muslim, tewas 27 Desember 2007 akibat tembakan senjata api dan serangan bunuh diri setelah berpidato dalam rapat pemilu di Rawalpindi, satu kota garnizun dekat ibu kota Islamabad.
Musharraf, yang berkuasa saat Benazir dibunuh, digantikan tahun lalu sebagai presiden oleh duda Benazir, Asif Ali Zardari. Partai politik Zardari meminta PBB untuk mengusut kasus sekitar pembunuhan Benazir itu. Para pendukung Benazir marah akibat simpang siurnya berita tentang bagaimana ia dibunuh dan siapa yang bertanggungjawab, walaupun tim PBB mengatakan mandatnya terbatas pada mencari fakta dan tidak termasuk penyelidikan kejahatan.
Polisi rahasia Scotland Yard London juga melakukan penyelidikan menyangkut pembunuhan itu dan menyatakan bahwa Benazir tewas akibat serangan bom bunuh diri, bukan oleh tembakan senjata api.
Komisi PBB akan menyampaikan sebuah laporan kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon akhir tahun ini. Loporan tersebut juga akan diberikan kepada pemerintah Pakistan dan Dewan Keamanan PBB.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.