Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Imigran Srilanka Mengenaskan

Kompas.com - 17/11/2009, 23:20 WIB

CILEGON, KOMPAS.com - Diduga dikeroyok sesama temannya,seorang imigran gelap asal Srilanka (AM) menderita luka robek di kepala akibat hantaman benda keras dan dilarikan ke rumah sakit krakatau medika (RSKM) Senin (16/11) malam.
     
Dari keterangan dokter jaga di ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSKM, untuk menutup lukanya terpaksa kepala korban dijahit. "Dari keterangan yang mengantar korban berkelahi dengan temannya di di pukul di bagian kepalanya," kata dokter jaga IGD RSKM yang tidak mau disebut namanya Senin malam.
     
Setelah mendapatkan perawatan di IGD, korban yang diantar rekannya sesama imigran gelap sekitar pukul 21.30 masuk ke ruang rontgen. Tidak ada yang mau memberikan keterangan penyebab luka yang diderita oleh Amalan, sementara pihak International Organization for Migrant (IOM) yang membawa korban bersama petugas kesehatan pelabuhan tidak berada di RSKM.
     
Salah seorang imigran gelap asal Srilanka yang mengantar korban, Raj (32) menjelaskan bahwa Amalan terjatuh dari atas anjungan kapal motor (KM) Jaya Lestari 5 yang sudah sebulan lebih bersandar di Pelabuhan Indah Kiat Merak.
     
"Tidak ada persoalan besar, dia terjatuh saat bercanda dengan teman teman dan kepalanya membentur kayu," kata dia.
Menurut Raj, yang sekarang menjadi persoalan untuk warga Srilanka yang masih bertahan di atas kapal adalah kepastian status mereka.

Sejak ditangkap oleh TNI AL  bulan Oktober lalu hingga sekarang mereka masih bertahan di atas kapal motor yang terbuat dari kayu."Banyak anak-anak dan ibu ibu mengalami penyakit diare, sakit pernafasan dan mengalami demam," ujar dia.
     
Para imigran gelap asal Srilanka yang akan mencari suaka ke Australia tersebut menginginkan pihak UNHCR atau palang merah internasional datang melihat kondisi mereka. Dijelaskannya, mereka tidak ingin berada di Indonesia, karena tujuan mereka ke Austalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com