Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Lagi Tentara Inggris 'Setor Nyawa'

Kompas.com - 17/11/2009, 02:53 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Seorang prajurit Inggris tewas dalam ledakan di Afghanistan selatan, di dekat Gereshk di provinsi Helmand yang menjadi pangkalan Taliban pada Minggu (15/11). Juru bicara Satuan Tugas Helmand, Letnan Kolonel David Wakefield, mengatakan, keberanian dan pengorbanan tentara tersebut dalam perjuangan melenyapkan bahan peledak (IED) di Helmand tidak akan terlupakan.
   
Ia bertugas pada Resimen Zeni 33 dan merupakan bagian dari sebuah satuan yang menjinakkan bom-bom pinggir jalan yang dipasang Taliban dan telah menewaskan puluhan prajurit Inggris. Keluarga prajurit itu telah diberi tahu mengenai hal itu. Dengan kematian prajurit itu, jumlah personel militer Inggris yang tewas di Afhanistan menjadi 234 sejak invasi pimpinan AS pada 2001 untuk menggulingkan pemerintah Taliban.

Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden. Kekerasan di Afganistan tahun ini mencapai tingkat terburuk dalam perang yang telah berlangsung delapan tahun, dan militan melancarkan sejumlah serangan di Kabul dalam beberapa bulan terakhir ini.
   
Terdapat lebih dari 100.000 prajurit internasional, terutama dari AS, Inggris dan Kanada, yang ditempatkan di Afganistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai mengatasi pemberontakan yang dikobarkan sisa-sisa Taliban.
   
Serangan-serangan Taliban terhadap aparat keamanan Afghanistan serta pasukan asing meningkat dan puncak kekerasan terjadi hanya beberapa pekan menjelang pemilihan umum presiden dan dewan provinsi pada 20 Agustus.
 
Lebih dari 400 prajurit asing tewas sejak Januari, yang menjadikan 2009 sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan internasional sejak invasi pimpinan AS pada 2001 dan membuat dukungan publik Barat terhadap perang itu merosot.
 
Gerilyawan Taliban sangat bergantung pada penggunaan bom pinggir jalan dan serangan bunuh diri untuk melawan pemerintah Afghanistan dan pasukan asing yang ditempatkan di negara tersebut. Dalam salah satu serangan paling berani, gerilyawan tersebut menggunakan penyerang-penyerang bom bunuh diri untuk menjebol penjara Kandahar pada pertengahan Juni tahun lalu, membuat lebih dari 1.000 tahanan yang separuh di antaranya militan berhasil kabur.

Bom rakitan yang dikenal sebagai IED (peledak improvisasi) mengakibatkan 70-80 persen korban di pihak pasukan asing di Afhanistan.  Antara 8.000 dan 10.000 prajurit internasional bergabung dengan pasukan militer pimpinan NATO yang mencakup sekitar 60.000 personel di Afghanistan untuk mengamankan pemilihan presiden Afghanistan pada 20 Agustus lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com