Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Inginkan Thaksin

Kompas.com - 11/11/2009, 19:26 WIB

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Kamboja telah menerima sebuah permintaan ekstradisi dari Thailand untuk mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra. Thaksin tiba di Kamboja pada Selasa (10/11) untuk bekerja sebagai penasihat ekonomi pemerintah di sana.

Tiga diplomat Thailand telah menyerahkan surat permintaan ekstradiksi kepada pejabat Departemen Luar Negeri Kamboja.

Analis mengatakan Kamboja sepertinya akan menolak permintaan tersebut. Jika hal itu terjadi, bakal ada peningkatan tensi hubungan diplomasi antara dua negara.

Wartawan BBC di Bangkok melaporkan, Rabu (11/11) mengatakan kehadiran Thaksin di Kamboja bisa menimbulkan iritasi dan kekhawatiran bagi pemerintah Thailand yang berkuasa saat ini.

Di negerinya, Thaksin secara in absentia telah divonis dua tahun penjara dalam sebuah kasus dugaan korupsi yang sarat kepentingan.

Pemberian jabatan bagi Thaksin oleh Kamboja ini dianggap sebagai penghinaan oleh Thailand.

Tuntutan politis

Kemungkinan penolakan Kamboja atas permintaan itu berdasarkan pandangan tentang tuntutan terhadap Thaksin di Thailand dianggap sebagai intrik politik.  "Hukuman Thaksin disebabkan oleh tindakan kudeta pada September 2006, ketika dia dipilih oleh rakyat Thailand dengan kemenangan mayoritas dalam sebuh pemilu yang demokrasi," kata Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong.

Di Bangkok, kementerian luar negeri Thailand mengatakan menunggu konfirmasi resmi dari kedutaan di Phnom Penh mengenai penolakan Kamboja tersebut. "Jika benar, kami akan mempertimbangkan langkah berikutnya yang bisa kami tempuh," kata wakil juru bicara kementerian luar negeri Thani Thongpakdi kepada AFP.

Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva telah mengatakan kalau negaranya bisa menghentikan kerja sama ekstradisi dengan Kamboja jika Phnom Penh menolak mengirim Thaksin pulang ke Thailand untuk menghadapi pengadilan.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com