Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deplu Tunggu Kepastian Nasib 78 Imigran Sri Lanka

Kompas.com - 09/11/2009, 22:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Deplu Teuku Faizasyah mengatakan, Deplu masih menunggu kemajuan mengenai nasib 78 imigran gelap asal Sri Lanka yang berada di kapal Australia, Oceanic Viking, yang buang sauh di perairan Kepulauan Bintan, Kepulauan Riau (Kepri). Menurut Teuku Faizasyah, di Jakarta, Senin (9/11), hingga saat ini ia masih belum menerima kelanjutan kabar kebijakan dari Pemerintah Australia atas nasib para imigran gelap tersebut.

Namun, ia menjelaskan bahwa Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith sudah melakukan kunjungan resmi ke Sri Lanka, yang salah satu agendanya adalah membahas nasib para imigran gelap tersebut.

Ketika ditanya mengenai status pengungsi yang telah disandang oleh sebagian dari 78 imigran tersebut, Faizasyah mengakui, ia juga mengetahui beberapa dari mereka memang sudah mendapatkan status pengungsi. "Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia masih memberikan bantuan terhadap para imigran tersebut yang bersifat fleksibel dan akan terus mengevaluasi keberadaan mereka," ujar Faizasyah.

Menurut Faizasyah, perpanjangan izin tinggal sementara di kawasan perairan Indonesia merupakan bentuk bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia atas permasalahan bersama yang dihadapi Australia, Indonesia, dan Sri Lanka. Para imigran tersebut sudah mendapatkan izin untuk tinggal sementara selama seminggu dari tanggal 31 Oktober 2009 yang kemudian diperpanjang hingga 7 November 2009, dan masih mendapatkan kesempatan perpanjangan terakhir hingga tanggal 14 November 2009.

Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya bahwa keberadaan imigran Sri Lanka tersebut di perairan Kepulauan Bintan juga menjadi keresahan tersendiri bagi Pemprov Kepri karena harus dapat memfasilitasi dan memerhatikan kondisi kesehatan mereka.

Faizasyah menambahkan bahwa karakteristik negara Indonesia yang berbentuk kepulauan yang terbentang luas menjadi sebuah kendala tersendiri dalam mengawasi kegiatan yang terjadi di kawasan perairannya. "Kita tidak bisa dengan begitu saja memastikan apakah mereka memiliki niat yang tidak baik menyeberangi perairan kita atau tidak, ditambah lagi wilayah perairan Indonesia yang begitu luas," kata Faizasyah.

Sejauh ini Pemerintah Indonesia melalu Deplu masih mengharapkan hasil perundingan Menlu Stephen Smith untuk segera mengeluarkan mereka dari perairan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com