Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam KA Layani Kim, Katanya

Kompas.com - 09/11/2009, 17:17 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Il memiliki enam kereta api khusus dan mewah untuk melayaninya bagi kunjungan di negara itu plus 19 stasiun yang dibangun untuk kepentingannya,kata sebuah surat kabar Korea Selatan (Korsel), Senin (9/11).
    
Kereta-kereta api itu berlapis baja dan dilengkapi dengan ruang rapat, sebuah kamar pertemuan dan tempat-tempat tidur, kata surat kabar Chosun Ilbo  mengutip informasi dari para pejabat intelijen  Amerika Serikat dan Korea Selatan.
    
Tidak mungkin untuk mengkonfirmasikan berita itu. Tetapi kabarnya  Kim takut menggunakan pesawat dan lebih senang bepergian menggunakan kereta api di dalam negeri dan luar negeri. Ia  berkunjung ke China Januari 2006 menggunakan kereta api.
    
Hubungan telepon satelit dan televisi layar datar juga dipasang  di kereta api itu sehingga pemimpin itu dapat memberikan taklimat dan mengeluarkan perintah-perintah, kata surat kabar tersebut. Stasiun-stasiun khusus terdapat tidak sampai 30 km  dari tempat peristirahatan pribadinya , tambah surat kabar itu.
     
Kereta api yang membawa pemimpin negara itu didahului oleh sebuah kereta  api untuk menjamin jalur yang akan dilalui aman dan disusul dengan satu kereta api lainnya yang membawa para pengawal dan personil dukungan, kata surat kabar itu.
     
Sekitar 100 agen keamanan dikirim terlebih dulu ke stasiun-stasiun untuk membersihkan lokasi itu dari bom-bom, dan menutup aliran listrik untuk jalur-jalur lainnya sehingga kereta-kereta api lainnya tidak dapat bergerak, kata surat kabar itu. "Pesawat-pesawat militer dan helikopter-helikopter Korut memberikan bantuan keamanan," katanya.
      
Badan intelijen Korsel dan AS mengawasi kereta-kereta api  pribadi Kim dengan satelit-satelit, pesawat pengintai dan peralatan pengintai lainnya, dan memperoleh informasi dari para pembelot, kata Chosun.
      
Pemimpin berusia 67 tahun itu lebih banyak tampil di muka umum tahun ini ketimbang tahun lalu agaknya berusaha untuk menepis rumor-rumor tentang kesehatannya. Ia diduga kuat menderita stroke Agustus tahun lalu.
     
Dalam kunjungannya ke lapangan terakhir, media pemerintah mengatakan pemimpin itu mengunjungi sebuah fasilitas listrik yang baru dibangun dan satu pertanian di selatan negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com