Wartawan Jepang dan Kanada Juga Ditahan

TEHERAN, KOMPAS.com — Aparat keamanan Iran ternyata tidak hanya menahan jurnalis kantor berita AFP. Dalam perayaan ke-30 penyerbuan mahasiswa ke Kedubes AS tersebut, mereka juga menahan seorang jurnalis Jepang dan dua jurnalis asal Kanada. Demikian laporan kantor berita Fars, Jumat (6/11), sebagaimana dimuat harian Washington Post.

Tidak disebutkan dari mana ketiga asal jurnalis tersebut. Ketiganya dilaporkan tengah bersama dengan dua orang lainnya saat ditangkap aparat dalam perayaan itu. Kantor berita AFP menyatakan, reporter lokal mereka, Farhad Pouladi, telah ditahan dan Federasi Jurnalis Internasional menyatakan jurnalis Danish dan Niels Korgsgaard juga ditahan sehubungan dengan aksi tersebut.

Kantor berita Republik Islam mengutip pernyataan jaksa setempat, Abbas Jafari Dowlatabadi, mengatakan, penahanan jurnalis AFP itu lantaran yang bersangkutan melakukan laporan investigasi. Media Iran tidak memberi gambaran yang jelas bagaimana nasib jurnalis lainnya yang juga ditahan sehingga semua berpikir masih dipenjara.

Pada Rabu lalu, otoritas setempat sempat membekukan semua akses program e-mail, seperti Gmail dan Yahoo, selama demonstrasi. Hal ini untuk mencegah orang-orang yang mengirim gambar kepada media asing. Meski demikian, beberapa tetap mengirimkan melalui ponsel mereka kepada situs video yang disiarkan secara luas oleh saluran satelit, Farsi.

Demonstran antipemerintah menggunakan dukungan pemerintah itu untuk merayakan pengambilalihan kedutaan pada 1979 lalu sebagai bentuk protes mereka kepada pemerintah yang mereka nilai tidak sah. Konfrontasi sempat terjadi antara petugas keamanan dan pengunjuk rasa di pusat ibu kota. Beberapa jurnalis asing hanya bisa melaporkan sesuai yang diminta para pengunjuk rasa secara resmi.