Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perompak Somalia Sandera Nelayan RI Minta Tebusan Rp 100 Miliar

Kompas.com - 06/11/2009, 13:07 WIB

BATANG, KOMPAS.com - Sebanyak delapan orang dan tiga di antaranya nelayan asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang bekerja di kapal ikan Alakarana berbendara Spanyol, dikabarkan telah ditangkap perompak di perairan Somalia.
     
Tokoh Nelayan Kabupaten Batang, Nur Untung Slamet di Batang, Jumat, mengatakan, informasi ditangkapnya tiga nelayan asal Kabupaten Batang ini diperoleh setelah keluarga korban mendapatkan laporan dari suaminya yang bekerja di kapal itu.
     
"Keluarga korban mengaku khawatir dengan kabar itu, sehingga kami akan menyampaikan persoalan tersebut pada Pemkab Batang agar bisa ikut membantu kepulangan para korban," katanya.
     
Ketiga warga asal Kabupaten Batang tersebut, yaitu Nur Rohim (31) warga RT 1 RW 1 Desa Klidang Lor, Jamroni (35) warga Gang Tuna I, Kelurahan Karangasem Utara, dan Ahmad Rofik (31) warga Dukuh Ketandan, Kelurahan Proyonanggan Utara, Kecamatan Batang.
     
"Kabarnya, para pembajak minta tebusan uang yang tidak sedikit sehingga kemungkinan pembebasan terhadap para korban akan butuh waktu lama," katanya.
     
Nur Faidah, istri Nur Rokhim mengatakan, dirinya sempat dihubungi melalui telepon seluler suaminya pada Kamis (5/11) dan menyatakan jika dirinya dan ABK lainnya disandera perompak di peraiaran Somalia.
     
"Saat itu, kami sempat cemas dan panik ketika mendapatkan informasi itu sehingga kabar tersebut disampaikan ke tokoh nelayan Batang," katanya.   
     
Ia mengatakan, suaminya bersama Jamroni dan Ahmad Rofik mencoba mendaftarkan diri bekerja di PT Budi Agung Binatara, Jakarta Selatan.
     
Mereka kemudian dipekerjakan di kapal ikan Alkarana berbendara Spanyol bersama dengan enam warga Indonesia lainnya dan berangkat mencari ikan pada 22 Juni 2009. "Suami saya, saat lebaran tidak pulang ke rumah. Tahu-tahu saya dihubungi olehnya dan mengatakan kapal tempatnya bekerja dibajak pada 5 Oktober lalu," katanya.
     
Ia mengatakan, dari keterangan suaminya, para bajak laut ini meminta tebusan uang sebesar Rp 100 miliar tetapi pihak perusahaan hanya sanggup menyediakan dana Rp 50 miliar. "Karena itu, kami berharap bantuan dari semua pihak dan Pemkab Batang agar dapat membantu kepulangan mereka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com