Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawarkan Pijat, Nyopet di Angkot

Kompas.com - 03/11/2009, 09:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, angkutan kota (angkot), seperti mikrolet, menjadi ladang komplotan pencopet. Di kendaraan yang sempit itu mereka memperdayai penumpang lainnya.

Seperti yang dilakukan oleh komplotan pencopet pimpinan Junias Tarigan (32). Aksi mereka terbongkar setelah ada penumpang mikrolet jurusan Kebayoran Lama-Ciputat yang kecopetan melapor ke Polrestro Jakarta Selatan. Pelapor itu adalah Suwanti (32), warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan Silvi (26), warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Keduanya melapor.sejak sepekan lalu setelah kecopetan di mikrolet jurusan Kebayoran Lama-Ciputat.

Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Gatot EP mengatakan, dari laporan Suwanti dan Silvi itu lah, polisi menggulung komplotan Junias Tarigan, Minggu (1/11) siang.

Junias mengkoordinir delapan pencopet. Menurut Gatot EP, kelompok Junias setiap beraksi beramai-ramai naik mobil Suzuki APV sewaan sambil mengintai mikrolet yang hanya diisi oleh tiga atau empat penumpang, khususnya wanita.

Dari tangan komplotan itu polisi menyita 12 buah HP, sejumlah uang dan sebuah mobil APV yang digunakan untuk melakukan aksinya. Biasanya, komplotan Junias beraksi di antara jam jam sibuk.

Begitu memperoleh sasaran, tiga orang turun dan menyetop angkot. Dalam perjalanan angkot, satu di antara pencopet menawarkan jasa pijat refleksi kepada penumpang lain.

Saat ada penumpang yang dipijat, salah satu pencopet yang belagak sebagai penumpang ikut ngobrol dengan penumpang dan si pemijat gadungan itu. Dari situlah, satu pencopet lainnya merogoh kantung si penumpang. Setelah berhasil mencopet, sasaran utamanya adalah uang serta telepon seluler, mereka turun namun secara bergantian.

Menurut keterangan, Junias Tarigan dan kawan-kawan sudah sering melakukan kejahatan serupa di beberapa lokasi di Jakarta dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com