Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakimullah, Sosok Paling Diincar

Kompas.com - 02/11/2009, 19:38 WIB

PESHAWAR, KOMPAS.com — Pemerintah Pakistan, Senin (1/11), mengumumkan hadiah 5 juta dollar AS bagi pemberi keterangan yang menghasilkan penangkapan, baik hidup maupun mati, pemimpin Taliban Pakistan, Hakimullah Mehsud, dan 18 tokoh gerilyawan lain.
   
Hakimullah memimpin satu kelompok gerilyawan terpisah di Waziristan Selatan, dekat perbatasan Afganistan, yang telah menjadi pusat serangan besar militer Pakistan. Demikian laporan kantor berita Inggris, Reuters.
   
Kelompok Taliban telah membalas dengan melancarkan serangan ala komando dan pengeboman berdarah dengan sasaran kota, terakhir dilancarkan pada Senin, ketika seorang pengebom bunuh diri menewaskan 35 orang di Rawalpindi.
   
Hadiah, masing-masing sebesar 600.000 dollar AS, ditawarkan bagi Hakimullah dan dua pembantu utamanya, Wali-ur-Rehman dan Qari Hussain Mehsud.
   
Berikut adalah beberapa fakta mengenai ketiga orang tersebut:
Hakimullah Mehsud, Wali-ur-Rehman, dan Qari Hussain Mehsud.
   
Hakimullah, yang dipandang brutal, menjadi pemimpin Tehrik-e-TalibanGerakan Taliban Pakistanpada Agustus setelah kematian pendahulunya, Baitullah Mehsud, dalam satu serangan rudal pesawat tanpa awak yang dioperasikan oleh Badan Pusat Intelijen AS (CIA).
   
Pakistan menyatakan bahwa Hakimullah "telah tewas" dalam baku-tembak dengan Wali-ur-Rehman gara-gara percekcokan mengenai siapa yang mesti memimpin Taliban. Namun, hal itu terbukti tidak benar dan kedua orang tersebut, bersama dengan Rehman, muncul di hadapan sekelompok wartawan di Sararogha pada Oktober.
   
Sebelum menjadi pemimpin Taliban, Hakimullah adalah komandan dari 8.000 gerilyawan di Kurram, wilayah suku Pashtun Khyber dan Orakzai. Hakimullah, yang dipercaya berusia sekitar 30 tahun, dipandang lebih kejam dan agresif dibandingkan mendiang Baitullah. Ia juga dianggap sangat piawai dalam memanfaatkan media. Ia telah berikrar akan membalas pembunuhan terhadap Baitullah.
   
Hakimullah mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri nekat terhadap Hotel Pearl Continental di Peshawar pada Juni sehingga menewaskan tujuh orang, termasuk dua pekerja PBB. 
   
Gerilyawan yang ia pimpin biasa menyergap truk yang membawa pasokan melewati Khyber Pass untuk Pemerintah Afganistan dan pasukan Barat di seluruh perbatasan. Ia bekerja sama erat dengan Lashkar-e-Jhangvi, satu kelompok gerilyawan yang diduga memiliki hubungan dengan Al Qaeda, yang memiliki akar di Provinsi Punjab, Pakistan tengah.
   
Rehman, mantan guru, diduga sebaya dengan Hakimullah. Namun, secara beragam ia digambarkan oleh media setempat sebagai sosok yang lebih "tenang, bijaksana, dan berpengalaman". Ia adalah juru bicara dan pemimpin senior Taliban dan dipandang sebagai pesaing bagi pemimpin tertinggi setelah kematian Baitullah.
   
Akan tetapi, ia malah menjadi komandan gerilyawan di Waziristan Selatan. Hal ini bagian dari kesepakatan pembagian kekuasaan dengan Hakimullah. Menurut banyak pemerhati, pengangkatan tersebut berarti ia mempertahankan pengaruh utama.
   
Hussain, seorang sepupu Hakimullah, biasa dikenal sebagai "Ustadz-e-Fidayeen" atau "Mentor Pengebom Bunuh Diri". Ia diduga mengelola sejumlah kamp pelatihan pengebom bunuh diri di kota kecil kelahirannya, Kotkai, di Waziristan Selatan Wilayah itu direbut oleh pasukan keamanan baru-baru ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com