Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Asia di Selandia Baru

Kompas.com - 02/11/2009, 07:38 WIB

Namun, dari segi pendapatan per kapita, Selandia Baru terbilang makmur. Menurut data IMF 2009, pendapatan per kapita Selandia Baru mencapai 30.030 dollar AS per tahun dan berada di urutan ke-28, setingkat di bawah Yunani yang 32.105 dollar AS per tahun. Sementara Bank Dunia menempatkan Selandia Baru di urutan ke-23 dengan 30.614 dollar AS per tahun.

Bagi orang-orang Asia, Selandia Baru adalah lahan subur untuk menuai asa dan menggantungkan masa depan. Banyaknya imigran dan turis asal Asia adalah peluang untuk membuka usaha. Itu sebabnya di kota besar, seperti Auckland, mudah sekali menemukan restoran bercita rasa Asia. Paling banyak tentu saja restoran Korea, China, India, dan Jepang. Di luar itu bertebaran restoran yang menjual hidangan Thai, Vietnam, Melayu, dan Timur Tengah.

Selain restoran, imigran Asia juga banyak yang membuka usaha toko kelontong, seperti minimarket serta butik pakaian dan sepatu. Bahkan, banyak pemilik toko penjual cendera mata khas Selandia Baru berasal dari Asia, terutama China. Maklum, banyak produk khas Selandia Baru ternyata buatan Negeri Tirai Bambu.

Letak Selandia Baru yang di Samudra Pasifik relatif terisolasi dari negara-negara lain. Australia yang terdekat dapat ditempuh dari Auckland dalam waktu dua jam penerbangan. Namun, negeri ini tetap memiliki magnet kuat bagi imigran, termasuk dari Asia.

Di mata imigran, Selandia Baru adalah negeri harapan untuk merengkuh kehidupan yang lebih baik dan aman. Di mata Selandia Baru, Asia adalah pasar potensial yang menjanjikan bagi produk-produk mereka. Tanpa mengetahui kebiasaan orang Asia, Selandia Baru bakal kesulitan mengembangkan produknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com