Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Asia di Selandia Baru

Kompas.com - 02/11/2009, 07:38 WIB

 

Oleh Ida Setyorini

KOMPAS.com — Tahun 2002, The National Business Review-HP Invest mengadakan jajak pendapat terhadap 750 warga Selandia Baru tentang imigran asal Asia. Hasilnya, 45 persen menyatakan terlalu banyak imigran Asia, 44 persen berpendapat jumlah imigran Asia sudah cukup, dan 5 persen menilai jumlahnya masih sangat sedikit. Namun, mengenai penduduk asal Timur Tengah, Australia, kepulauan di Pasifik, Afrika Selatan, dan Inggris, mayoritas berpendapat jumlah mereka sudah tepat.

Berdasarkan data Biro Statistik Selandia Baru tahun 2006, dari sekitar 4 juta penduduk Negeri Kiwi tersebut, sebanyak 3,21 jiwa adalah warga Eropa atau keturunan Eropa, 624.000 jiwa Maori, 404.000 jiwa Asia, dan 302.000 jiwa penduduk asal Pasifik. Biro tersebut memprediksi pertumbuhan populasi orang Asia di Selandia Baru bakal lebih tinggi ketimbang penduduk lainnya.

Diperkirakan penduduk asal Asia di Selandia Baru akan bertambah 3,4 persen per tahun hingga 2026. Jumlah mereka diprediksi mencapai 790.000 jiwa pada tahun tersebut. Adapun pertumbuhan penduduk asli Maori sebesar 1,4 persen selama 20 tahun ke depan sehingga populasi mereka menjadi 820.000 jiwa pada 2026.

Pada periode yang sama, pertumbuhan penduduk Selandia Baru keturunan Eropa hanya bertambah 0,3 persen per tahun sehingga populasinya meningkat dari 3,21 juta jiwa menjadi 3,43 juta jiwa. Adapun pertumbuhan penduduk dari kepulauan di Samudra Pasifik 2,4 persen per tahun dan jumlahnya mencapai 480.000 pada tahun 2026.

Dari data Asia:NZ Foundation, pada tahun 1986-2006, jumlah penduduk Selandia Baru yang lahir di Asia bertambah tujuh kali lipat dari 32.685 jiwa menjadi 248.364 jiwa.

Dari sisi jumlah, penduduk asal Asia dan Maori tidak terlalu jauh berbeda. Namun, dengan tingginya pertumbuhan penduduk Asia, yakni 3,4 persen per tahun, populasi mereka kemungkinan bakal menggeser jumlah penduduk Maori.

Di Selandia Baru, istilah imigran mengacu kepada orang-orang yang lahir di luar negeri tersebut dan memasuki Selandia Baru melalui beberapa program keimigrasian. Program tersebut adalah berdasarkan keterampilan atau bisnis, sponsor keluarga, dan masalah kemanusiaan atau internasional.

Kategori keterampilan berarti imigran memiliki kualifikasi, pengalaman kerja, dan kematangan usia prospektif, sedangkan bisnis berarti orang yang berimigrasi ke Selandia Baru memiliki usaha dan berpengalaman berbisnis serta mampu membuka lapangan kerja baru di Negeri Kiwi.

Untuk kategori sponsor keluarga, calon imigran harus memiliki sponsor dari keluarga dekat mereka untuk mengajukan aplikasi menjadi warga Selandia Baru. Sementara untuk kategori kemanusiaan berarti imigran mengalami masalah kemanusiaan serius di negara asalnya dan ada penduduk Selandia Baru yang mau menjamin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com