Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Militer China-AS dalam Sorotan

Kompas.com - 24/10/2009, 12:20 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Pejabat tinggi peringkat kedua China, Sabtu (24/10), memulai kunjungan sepekan ke Amerika Serikat (AS) di tengah tanda-tanda bahwa hubungan militer antara kedua adidaya itu mencair. Kunjungan Jenderal Xu Caihou, pejabat terkemuka militer China ke AS dalam beberapa tahun belakangan ini, meredakan ketegangan yang meningkat pada awal tahun ini, di tengah sengketa angkatan laut di lepas pantai China.
    
Xu akan bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Robert Gates, Selasa (27/10), dan meninjau pangkalan serta instalasi militer Amerika, pada saat militer kedua negara berusaha tidak mengulangi salah paham komunikasi di masa lalu.
    
Kunjungan pejabat tinggi ini terjadi menjelang kunjungan pertama Presiden Barack Obama ke China bulan depan, sejak dia dilantik.
    
Obama diperkirakan akan membahas hubungan militer AS-China, terutama mengenai bantuan Beijing dalam membendung krisis keuangan global, mengatasi perubahan iklim, dan mengendalikan program nuklir Korea Utara dan Iran.
    
Para pakar mengatakan, hubungan militer kedua negara ketinggalan di belakang hubungan politik dan ekonomi, serta mencatat bahwa kunjungan Xu terjadi beberapa bulan setelah Dialog Strategis dan Ekonomi AS-China yang gagal mengatasi masalah militer.
    
Washington menyatakan kecemasannya terhadap pembangunan militer dan modernisasi China, mendesak untuk lebih transparan terhadap niat raksasa Asia itu di tengah upayanya meningkatkan anggaran angkatan bersenjata sampai mencapai dua digit. "Masalah utamanya adalah bahwa para pemimpin China masih merasa tak enak dalam posisi kepemimpinan karena hal itu memerlukan tanggung jawab," kata Abraham Denmark, dari Pusat Keamanan Amerika Baru, kepada AFP.
    
Beijing dan Washington telah membentuk hotline militer, tetapi hal itu menjadi uji nyata komunikasi, apakah mereka akan mengangkat telepon, kata Denmark, mantan direktur urusan China pada Kantor Menteri Pertahanan.
    
Meskipun insiden tahun ini antara kapal China dan kapal Angkatan Laut AS di Laut China Selatan dan Laut Kuning diselesaikan dengan cara damai, "Kemunduran dalam hubungan kedua negara bisa terjadi kapan saja", kata Bonnie Glaser dari Pusat Pengkajian Strategis dan Internasional memperingatkan. "Ada kendala nyata di bidang komunikasi," tegasnya.
    
Sejak lama China minta Washington menghentikan penjualan senjata kepada Taiwan, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya. Hal ini diduga juga akan dibahas dalam perundingan Xu dengan Gates.
    
Beijing memutus kerja sama pertukaran militernya dengan Washington selama beberapa bulan pada tahun lalu, berkaitan dengan usulan paket senjata AS senilai 6,5 miliar dollar AS kepada Taiwan, tetapi sepakat untuk dilanjutkan kembali Februari lalu.
    
Pada Senin, Xu, Wakil Ketua Komisi Pusat Militer China, akan berkunjung ke Akademi Angkatan Laut AS di Annapolis, Maryland.
    
Selama berada di AS sampai 31 Oktober, dia juga akan mengunjungi benteng pertahanan militer AS Benning di Georgia, Komando Strategis AS di Nebraska, Pangkalan Angkatan Udara Nellis di Nevada, Stasiun Udara Angkatan Laut North Island di San Diego, dan Komando Pasifik AS di Hawaii.
    
Kunjungan juga terjadi di tengah kecemasan AS terhadap pengiriman kapal selam kelas-Jin China.
    
Menurut perkiraan Pentagon, China akan mengirim kapal-kapal selamnya lima tahun ke depan, yang bisa membawa 12 rudal balistik antarbenua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com