Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thaksin, Isu Pengganggu

Kompas.com - 24/10/2009, 06:10 WIB

HUA HIN, KOMPAS.com-Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva menilai pernyataan PM Kamboja Hun Sen mengenai mantan PM Thaksin Shinawatra hanya karena kesalahan informasi dan interpretasi. PM Hun Sen harus ingat misi kedatangannya. Thaksin menjadi isu pengganggu.

”Apa untungnya mengangkat isu yang justru membuat hubungan bertetangga menjadi kurang baik,” kata PM Thailand pada jumpa pers hari Jumat (23/10). Dia menanggapi pernyataan Hun Sen yang menyamakan nasib Thaksin dengan Aung San Suu Kyi di Myanmar.

Isu Thaksin membayangi pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-15 ASEAN di Chaam-Hua Hin, Thailand, Jumat.

”Saya khawatir dia (Hun Sen) mendapatkan informasi yang salah. Saya tidak mau dia (Hun Sen) menjadi korban atau tumbal dari seseorang yang melecehkan kepentingan negara ini dan juga kepentingan kawasan,” papar PM Thailand itu.

Isu Thaksin berkembang karena ada rencana agar Thaksin mendapatkan suaka di Kamboja.

Momentum

Pada KTT ASEAN hari pertama, yang hanya dihadiri lima kepala negara, Badan Hak Asasi Manusia (HAM) ASEAN, ASEAN Intergovernmental Human Right Commission (AIHRC), Jumat, resmi dinyatakan berdiri. PM Abhisit mengatakan, AIHRC akan membangkitkan momentum dalam memajukan dan melindungi HAM di ASEAN.

Krisis ekonomi juga menjadi pembahasan sebagai bagian dari rangkaian KTT ASEAN. Pengalaman krisis keuangan dan ekonomi yang melanda dunia dan kawasan ASEAN beberapa waktu lalu menunjukkan usaha kecil dan menengah (UKM) justru menjadi pemain penting dalam mempertahankan ekonomi di kawasan ini, bahkan menggerakkan pemulihan ekonomi di setiap negara ASEAN.

Oleh karena itu, pemberdayaan UKM ASEAN sangat mendesak dilakukan, terutama dalam dukungan bantuan pendanaan. Hal tersebut disampaikan anggota Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ABAC), Anangga W Roosdiono, ketika ditemui seusai pertemuan ABAC dengan para pemimpin ASEAN, Jumat di Chaam-Hua Hin, Thailand. Hal yang sama juga sebelumnya disampaikan oleh Menteri Perdagangan Thailand Porntiva Nakasai.

Presiden SBY hadir

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turut menghadiri KTT ASEAN pada hari kedua, Sabtu (24/10).

Menurut Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal, ”Isu-isu yang dibahas kali ini di KTT ASEAN adalah proposal Singapura mengenai connectivity atau hubungan melalui pembangunan infrastruktur di antara negara-negara ASEAN, keamanan pangan dan energi, ekonomi global dan krisis keuangan, serta perubahan iklim dan manajemen bencana,” ujar Dino.

Dino mengatakan, isu-isu ini semakin penting dan menjadi relevan dengan ASEAN mengingat beberapa masalah yang semakin mengemuka beberapa tahun terakhir di kawasan tersebut.

Presiden Yudhoyono dijadwalkan juga mengikuti KTT Brunei Indonesia Malaysia Filipina (BIMP)-East Asian Growth Area (EAGA) ke-6, kerja sama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Filipina untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan itu. (HAR)
 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com