Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hun Sen Tawarkan Suaka untuk Thaksin, Thailand Berang

Kompas.com - 23/10/2009, 06:28 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com — Pemerintah Thailand berang atas tawaran Perdana Menteri Kamboja Hun Sen kepada mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra untuk tinggal di negara itu kapan saja.

Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, Kamis (22/10), menyatakan, akan mengupayakan ekstradisi jika Thaksin mendapat perlindungan di Kamboja. Abhisit mengatakan bahwa PM Hun Sen seharusnya memisahkan antara persahabatan dan politik.

”Saya telah berbicara dengan Hun Sen beberapa kali dan dia mengatakan kepada saya bahwa dia sahabat Thaksin. Dia akan memisahkan persahabatan dari tugas dan persoalan internasional,” ujar Abhisit.

Sekali Thaksin memasuki wilayah Kamboja, lanjut Abhisit, proses ekstradisi akan dimulai. ”Jika Kamboja gagal mematuhi perjanjian (ekstradisi), ceritanya akan lain,” katanya. Kedua negara telah memiliki perjanjian ekstradisi sejak tahun 2001.

Pengasingan

Sejak digulingkan melalui kudeta militer tahun 2006, Thaksin hidup di pengasingan dan berpindah-pindah negara, seperti Dubai, Hongkong, Nikaragua, Inggris, Liberia, dan Montenegro. Pejabat Thailand telah mencabut paspor Thaksin dan membekukan sebagian besar asetnya.

Hun Sen menyebut Thaksin sebagai ”korban politik” dan mengatakan bahwa Thaksin diterima di Kamboja. Bahkan, Hun Sen mengatakan bahwa sebuah rumah telah tersedia bagi Thaksin. Pernyataan itu disampaikan melalui Chavalit Yongchaiyudh, politisi Thailand yang pro-Thaksin saat berkunjung ke Phnom Penh.

Hubungan Thailand dan Kamboja memburuk belakangan ini akibat perselisihan soal kuil Hindu Preah Vihear di perbatasan kedua negara yang telah berlangsung berpuluh-puluh tahun. Tawaran suaka kepada Thaksin memperburuk hubungan kedua negara.

Sebelumnya, Hun Sen telah mengancam akan memboikot pertemuan puncak ASEAN yang diselenggarakan di Hua Hin, Thailand, karena perselisihan soal kuil tersebut. Akan tetapi, dia telah mengonfirmasi kehadirannya. (ap/afp/reuters/fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com