Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Sejarah di Babel Terabaikan

Kompas.com - 20/10/2009, 02:07 WIB

PANGKALPINANG, KOMPAS.com--Aset peninggalan bersejarah di Provinsi Bangka Belitung (Babel) terabaikan, akibat pemerintah tidak tanggap dan kurang mengerti nilai-nilai budaya dan histroris.

"Hampir seratus persen aset sejarah yang merupakan cagar budaya yang mesti dilestarikan, justru terabaikan," kata Suhaimi Sulaiman,  budayawan dan sejarawan di Provinsi Bangka Belitung, Senin.

Menurut dia, aset-aset sejarah tersebut terancam punah akibat kebijakan pembangunan yang kurang memperhatikan aspek sejarah dan budaya.

"Mestinya pemerintah banyak bertanya pada para tokoh dan melibatkan masyarakat sebelum membangun daerah, agar aset sejarah tidak tergilas oleh program pembangunan yang pada akhirnya hilang begitu saja," ujarnya.

Aset sejarah itu adalah rekam jejak perjalanan masa lalu yang harus dilestarikan dan dikembangkan menjadi situs cagar budaya.    "Kemudian, diwariskan kepada generasi muda untuk menghargai dan mampu memaknai sejarah agar muncul rasa patriotisme dan cinta terhadap tanah air," ujarnya.

Pemerintah dinilai keliru dalam melestarikan aset sejarah,  sehingga bentuk fisiknya banyak yang diubah, dan disewakan kepada pihak ke tiga.

"Padahal, aset sejarah yang memiliki nilai cagar budaya tidak bolah berubah bentuk, tidak boleh direnovasi, dipugar atau dihilangkan keasliannya, akibat kebijakan pemerintah dalam membangun daerah," ujarnya.

Namun kondisinya sekarang, kata dia, sejumlah aset peninggalan bersejarah tidak terawat, terganggu oleh program pembangunan dan disewakan kepada pihak ke tiga.

"Seperti Hotel Manumbing di Kota Pangkalpinang, dulunya adalah markas Tentara Keamanan Rakyat (TKR), tetapi sekarang disewakan kepada pihak ketiga untuk dijadikan hotel," ujarnya.

Demikian juga, di Jalan Balai dalam Kota Pangkalpinang yang dulu terdapat Gedung Balai, tempat di mana Soekarno sebelum berangkat ke Jakarta setelah diasingkan selama satu tahun, sempat berpidato.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com