Moskwa, Rabu
Alexandra Lopatkina, hakim di Pengadilan Negeri Moskwa, menolak gugatan cucu Stalin, Yevgeny Dzhugashvili. Cucu Stalin mengatakan, kehormatan dan martabat Stalin rusak karena berita April lalu menyebut Stalin seorang ”kanibal yang haus darah”.
Hakim memutuskan
Putusan itu merupakan sebuah kemenangan yang jarang bagi para pengkritik Stalin dalam perjuangan mereka melawan upaya untuk merehabilitasi diktator.
Menurut sebuah kelompok HAM Memorial, Stalin memerintahkan pembunuhan atas sedikitnya 724.000 orang dalam serangkaian pembersihan yang berpuncak pada akhir tahun 1930-an. ”Apa yang sudah terjadi, terjadilah,” kata Anatoly Yablokov, penulis artikel itu.
Pengacara utama surat kabar itu, Genri Reznik, mengatakan, kasus itu memperlihatkan Rusia belum bisa berdamai dengan warisan Stalin dan negara itu seharusnya tidak berusaha mengabaikan kengerian zaman Uni Soviet.