Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tambah 13.000 Tentara

Kompas.com - 14/10/2009, 06:06 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengirimkan tambahan 13.000 tentara bagi pasukan AS di Afganistan. Jumlah itu di luar tambahan personel yang diumumkan secara terbuka pada Maret lalu, yaitu sebanyak 21.000 tentara.

Demikian dilaporkan surat kabar The Washington Post, Senin (12/10) malam waktu setempat, mengutip pejabat di Departemen Pertahanan AS.

Tentara tambahan itu kebanyakan adalah tentara pendukung, seperti teknisi, tenaga medis, pakar intelijen, dan polisi militer. Pengerahan pasukan pendukung itu hampir tidak pernah disebut-sebut oleh Pentagon dan Gedung Putih.

”Obama mengesahkan seluruhnya. Hal yang Anda lihat di siaran pers hanya 21.000 tentara,” kata pejabat Departemen Pertahanan yang tidak disebutkan namanya.

Pentagon dan Gedung Putih tidak pernah memublikasikan pengerahan pasukan pendukung. Contohnya, saat mantan Presiden George W Bush mengumumkan tambahan personel di Irak, dia hanya berbicara soal 22.000 tentara perang dan tidak menyinggung soal 8.000 tentara pendukung yang menyertai tentara perang.

Kendati demikian, pejabat Pentagon mengakui permintaan tambahan 21.000 tentara akan menuntun pada permintaan lebih banyak tentara.

”Jumlah 21.000 tentara hanya untuk tentara perang. Dan, saat pasukan perang diberangkatkan, pasti ada jumlah tertentu untuk pasukan pendukungnya,” kata juru bicara Pentagon, Bryan Whitman.

Dengan tambahan 13.000 tentara itu, total personel yang ditambahkan ke Afganistan menjadi 34.000 tentara. Komandan pasukan AS di Afganistan, Jenderal Stanley McChrystal, telah meminta paling tidak 40.000 tentara agar misi di Afganistan untuk menggempur Taliban dan Al Qaeda berhasil.

Meskipun ada tentara tambahan yang dikirim di luar yang telah diumumkan, Washington Post menyebutkan, kekuatan pasukan AS di Afganistan pada akhir tahun ini tetap sama, yaitu sebanyak 68.000 tentara.

Pada awal bulan ini tercatat sekitar 65.000 tentara AS berada di Afganistan dan 124.000 tentara berada di Irak. Jumlah itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan saat AS menambah jumlah personel pasukan di Irak pada akhir tahun 2007 dan awal tahun 2008, yaitu 160.000 tentara di Irak dan 26.000 tentara di Afganistan.

Finansial kuat

Secara terpisah, Wakil Menteri Keuangan AS soal Pendanaan Teroris David Cohen mengatakan, Taliban memiliki kemampuan finansial yang lebih kuat dibandingkan dengan Al Qaeda berkat perdagangan obat-obatan terlarang yang tengah merebak di Afganistan.

Menurut Cohen, Taliban memperoleh uang dari pertanian opium dan penyelundupan heroin. Taliban juga menuntut pembayaran perlindungan dari para pengusaha legal di Afganistan.

Berbicara dalam sebuah konferensi soal pemberantasan pencucian uang, Cohen juga mengatakan bahwa kelompok Al Qaeda kini tengah dililit persoalan finansial dan mulai kehilangan pengaruh. Pada paruh pertama tahun 2009, ujar Cohen, para pemimpin Al Qaeda telah beberapa kali meminta bantuan dana untuk mendukung perekrutan dan pelatihan. Kekurangan dana menyebabkan Al Qaeda kesulitan merekrut dan melatih anggotanya.

”Kami mendapati Al Qaeda berada dalam kondisi finansial paling lemah dalam beberapa tahun. Akibatnya, pengaruh kelompok itu melemah,” ujar Cohen.

Melemahnya pendanaan Al Qaeda, lanjut Cohen, adalah berkat upaya panjang AS dan sekutu-sekutunya untuk memutus aliran dana dan sumber dana kelompok itu. Sebaliknya, banyaknya sumber pendanaan bagi Taliban menyulitkan pencegatan dan interupsi atas aliran uang tersebut.

Akan tetapi, Cohen juga memperingatkan bahwa situasi itu bisa berbalik dengan cepat karena banyak donor yang siap, rela, dan mampu menyumbang bagi Al Qaeda masih eksis.

Utusan Khusus Presiden AS untuk Afganistan dan Pakistan Richard Holbrooke pernah mengatakan, Taliban mendapat dana dari penyumbang pribadi di Teluk Persia. (ap/afp/bbc/washingtonpost.com/fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com