CILEGON, KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut akan menyerahkan penanganan para imigran gelap asal Srilanka yang ditangkap di perairan Selat Sunda ke pihak imigrasi. Sembari menunggu prosesnya, para imigran untuk sementara akan tinggal di kapalnya yang lego di sekitar pelabuhan di Banten dengan dijaga personel TNI AL dan kepolisian.
Dinas kesehatan juga akan memeriksa kesehatan para imigran, kata Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, ditemui di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Cilegon, Minggu (11/10) sore.
Kapal berpenumpang 260 imigran gelap asal Srilanka yang diduga akan ke Australia tersebut ditangkap ketika sedang berlayar di perairan Selat Sunda, Provinsi Banten, Minggu sekitar pukul 04.35.
Ada empat kapal TNI AL yang dikerahkan untuk menangkap dan mengawal kapal para imigran asal Srilanka tersebut, yakni KRI Teuku Umar-385, KRI Kobra-867, KRI Krait-827 dan KAL Tamposo.
Sedianya kapal yang membawa para imigran gelap dari Srilanka tersebut pada Minggu siang akan langsung ditarik untuk merapat di Pelabuhan Indah Kiat. Namun banyak imigran yang tidak mau karena takut kalau nanti akan dipulangkan ke Srilanka.
Sebagian besar dari mereka berkeras bertahan di kapal yang labuh di perairan sekitar Pulau Rakata di Selat Sunda. Bahkan, sebanyak 12 orang sempat menceburkan diri ke laut, namun kemudian diselamatkan.
Sebagian kecil imigran bersedia dibawa ke Pelabuhan Indah Kiat. Berdasar pengakuan mereka, para imigran tersebut mengungsi karena mengalami tekanan di negara asal dan berkeinginan mencari kehidupan lebih baik di Australia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.