MANILA, KOMPAS.com - Jumlah korban jiwa akibat tanah lonsor di Filipina utara bertambah menjadi 197 orang. Angka terbaru ini dikeluarkan pemerintah pada Sabtu (10/10) yang juga mengatakan para petugas bantuan terus berusaha melakukan pencarian terhadap jenazah yang terkubur.
Wartawan BBC di Manila Danny Vincent mengatakan regu-regu penolong sepanjang malam berusaha mencari jenazah yang terkubur lumpur.
Ribuan orang telah dievakuasi dari daerah-daerah yang terkena tanah longsor dan banjir yang terjadi akibat Topan Parma. Akibat tanah longsor sejumlah desa di Provinsi Benguet dan Pangasianan terbenam oleh lumpur.
Pemerintah setempat juga membela diri dari berbagai kritik yang menyayangkan mengapa mereka membuka pintu dam yang mengakibatkan banjir di banyak tempat. Menurut pemerintah kalau dam sampai jebol dampaknya akan semakin parah.
Para petugas bantuan mengkhawatirkan jumlah korban jiwa akan terus bertambah.
Pemerintah Filipina memperingatkan keadaan di daerah-daerah yang dilanda banjir baru akan pulih beberapa bulan lagi.
Sekitar setengah juta penduduk Filipina diungsikan akibat dua topan yang melanda secara berturutan.
Sementara itu di Manila pemerintah mengatakan tidak ada tempat untuk mengungsikan ribuan keluarga yang selama ini tinggal di bantaran sungai di kota itu.
Badan meteorologi Filpina mengatakan setelah hujan berhari-hari topan Parma sekarang sudah bergeser ke Laut Cina Selatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.