Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2009, 06:14 WIB
 
 

MANILA, KOMPAS.com - Filipina kembali berduka. Hari Jumat (9/10), 160 warga desa pedalaman tewas tertimbun tanah longsor. Hujan deras, yang turun setelah topan Ketsana dan Parma berlalu, masih terus mengguyur hingga terjadi longsor di 100 lokasi dan 30 kota terendam.

Banjir juga telah menggenangi sekitar 30 kota, dari semuanya 46 kota, di sepanjang Sungai Agno, Provinsi Pangasinan.

Daerah terparah adalah desa-desa di deretan Pegunungan Cordillera, di Provinsi Benguet dan Mountain. Evakuasi para korban pun terhambat lumpur dan hujan deras.

Dilaporkan, regu penolong bersusah payah melewati lumpur dan hujan deras untuk mencapai lembah dan bukit saat mengevakuasi 160 mayat di sejumlah permukiman yang tertimbun longsor.

Gubernur Provinsi Benguet Fongwan Nestor menyebutkan, 120 warganya tertimbun tanah longsor. Gubernur Provinsi Mountain Max Dalog juga melaporkan, 23 orang tewas di beberapa desa di wilayahnya.

Para petugas disebar ke sejumlah lokasi untuk melakukan penyelamatan. ”Sebanyak 25 korban tewas lainnya terjadi di Baguio,” kata Komandan Regu Penyelamat Kota Peter Fianza. Korban tewas semuanya 168 orang.

Bencana alam terbaru itu menambah panjang deretan nama korban tewas akibat bencana alam dalam dua pekan terakhir. Hal ini diawali bencana banjir bandang yang dibawa topan Ketsana dan terakhir tanah longsor akibat hujan yang ditimbulkan topan Parma. Dengan demikian, sudah lebih dari 450 korban tewas di Filipina akibat dua topan itu.

Material longsor menutup jalan ke Baguio, kota pegunungan di pusat wilayah Cordillera, dan membuat wilayah itu terisolasi. Satu-satunya cara untuk mencapai Baguio, kota, dan permukiman lain yang terisolasi harus dengan berjalan kaki. Helikopter militer tidak bisa memantau lokasi bencana karena hujan deras dan angin kencang.

Letnan Kolonel Ernesto Torres, juru bicara Badan Bantuan Bencana milik pemerintah, menegaskan, ”Fokus perhatian kami kini melakukan upaya penyelamatan. Namun, hujan lebat turun tak henti-hentinya di Cordillera,” katanya.

Longsor di 100 lokasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com