Kelompok Abu Sayyaf Bunuh Tentara Filipina

ZAMBOANGA, KOMPAS.com — Kelompok militan yang terkait dengan Al Qaeda membunuh seorang marinir Filipina dalam sebuah serangan terbaru di Filipina selatan, di mana dua tentara AS juga tewas minggu lalu.

Juru Bicara militer Filipina, Mayor Ramon David Hontiver, juga tewas, Selasa, mengatakan, anggota marinir Filipina diserang kemarin ketika sedang memperbaiki sebuah jembatan yang dirusak kelompok Abu Sayyaf minggu lalu di Pulau Jolo. Serangan terbaru itu menewaskan seorang marinir dan melukai seorang lainnya. Pihak militer terpaksa menghentikan operasi perbaikan jembatan yang biasa digunakan tank tentara Filipina untuk mengangkut tentara dan peralatan.

Jembatan itu meledak 29 September, beberapa jam setelah sebuah ledakan terhadap konvoi yang mengangkut tentara AS. Dua tentara AS tewas dan itu merupakan kematian pertama tentara AS di Filipina selatan dalam tujuh tahun.

Dua serangan itu terjadi daerah kotapraja Indanan, Jolo, di mana Abu Sayyaf mengusai daerah hutan dan terus menghindar dari operasi gabungan pasukan Filipina dan AS selama bertahun-tahun. Kelompok itu, diduga menerima dana dari Al Qaeda, terkenal keganasannya dalam melakukan teror dan penculikan demi uang tebusan.

Abu Sayyaf diyakini memiliki sekitar 400 pasukan tempur dan diduga melindungi anggota Jemaah Islamiyah. Sekitar 600 tentara AS ditempatkan di Filipina selatan untuk melatih dan membantu tentara Filipina dalam memerangi kelompok militan. Namun, mereka dilarang oleh hukum Filipina untuk melakukan pertempuran langsung. Keberadaan pasukan AS itu telah berulang kali dipersoalkan anggota parlemen di Manila.