Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Parma Balik Arah, Filipina Masih Terancam

Kompas.com - 05/10/2009, 14:06 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Topan Parma yang melanda utara Filipina akhir pekan lalu berbalik karena bertemu topan lain, Melor, yang lebih kuat. Parma, topan yang menghantam negeri itu sejak 2006, telah menewaskan 17 orang ketika menghantam wilayah timur laut Filipina, Sabtu.

Sejumlah pejabat Filipina, Senin, mengatakan, Parma bergerak menuju arah barat laut, Minggu, tetapi topan itu berbalik arah karena didorong Topan Melor. Hal itu menyebabkan daerah pegunungan di utara Filipina terus dilanda hujan. Parma, yang membawa angin berkekuatan 120 kilometer di pusatnya, diperkirakan masih akan melanda daerah pantai Laoag City di barat laut Filipina hingga Kamis.

"Kami sedang memonitor dengan cermat pergerakan Topan Parma setelah topan itu berbalik,"  kata Nathaniel Cruz, ketua badan ramalan cuaca Filipina. "Kami perkirakan sebuah topan yang lebih kuat dari Pasifik masuk ke wilayah Filipina pada akhir hari Senin. Pertemuan antara dua topan itu mencegah Parma meninggalkan negeri ini," kata Cruz.

Topan Melor sedang melanda Pasifik dan mungkin akan mengarah ke timur laut perairan Filipina sebelum mencapai Jepang. Diperkirakan, topan itu tidak mencapai daratan Filipina.

"Melor merupakan badai yang kuat sekarang, dan badai itu mendikte arah Parma yang sudah melemah," kata Rene Paciente, seorang ahli cuaca dalam sebuah siaran radio.

Hujan deras di dan sekitar Manila, yang terletak sekitar 350 kilometer dari pusat Parma, akan memperburuk kedaan kota itu yang sedang berusaha pulih dari banjir akibat Topan Ketsana semingu sebelumnya. Sekitar 300 orang tewas dan setengah juta orang lainnya mengungsi dari rumah-rumah mereka akibat Ketsana. Topan itu juga menyebabkan ladang padi siap panen senilai 139 juta dollar AS di Pulau Luzon rusak. Kerusakan ladang pagi itu akan menyebabkan Filipina kemungkinan akan mengimpor beras tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com