Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Tewaskan 200 Orang di India Selatan

Kompas.com - 04/10/2009, 16:00 WIB

BANGALORE, KOMPAS.com — Banjir akibat hujan lebat menewaskan paling tidak 200 orang dalam lima hari belakangan ini di India Selatan, menghancurkan tanaman, dan menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Setidaknya 167 orang tewas di negara bagian Karnataka, tempat beberapa sungai meluap yang membuat tanggul-tanggul tanah jebol setelah hujan lebat dan menghanyutkan rumah-rumah.

"Ada yang meninggal dan rusak di sekitar kita," kata Basavaraj Bommai, seorang menteri senior pemerintah di Bangalore, ibu kota negara bagian selatan itu, Minggu (4/10).

Pihak berwenang mengatakan, daerah luas tanah pertanian, termasuk kebun tebu dan ladang padi di negara bagian itu terendam. "Kehilangan tanaman sudah pasti. Prioritas kami adalah memberikan bantuan kepada ribuan pengungsi," kata Menteri Dalam Negeri VS Acharya, Minggu.

Ia mengatakan, sebagian besar korban tewas adalah akibat rumah yang ambruk atau hanyut dibawa air. Lebih dari 100.000 orang kehilangan tempat tinggal dan gambar televisi menunjukkan ratusan orang melambaikan tangan mereka dari atap rumah ke helikopter-helikopter yang membawa barang-barang bantuan.

Di negara bagian tetangga Andhra Pradesh, paling tidak 33 orang tewas dan lebih dari 1,8 juta orang menderita akibat banjir itu, kata para pejabat. Kota perdagangan dan penghasil kapas Kurnool adalah yang paling parah, tempat 15 orang tewas dalam dua hari belakangan ini dan ribuan orang telantar, kata para pejabat.

"Kami telah mengungsikan 40.000 orang di kota Kurnool saja," kata Dinesh Kumar, pejabat senior manajemen bencana di Heyderabad, ibu kota negara bagian Andhra Pradesh.

Para pejabat mengatakan, jumlah korban tewas bisa bertambah karena 5.000 orang masih terperangkap di daerah terpencil yang dilanda banjir dan para anggota tim pertolongan belum bisa mencapai banyak desa.

Hampir 1.000 orang tewas akibat banjir besar di India tahun ini, sedangkan puluhan ribu orang kehilangan rumah mereka dan tanah pertanian mereka rusak, kata Palang Merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com