Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Siapkan Aturan Kelayakan Bangunan

Kompas.com - 02/10/2009, 13:02 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan adanya aturan agar standar kelayakan bangunan terutama gedung bertingkat di daerah rawan gempa dan bencana alam lainnya segera dirumuskan dan dijalankan.

Ketika meninjau ke posko penanganan gempa di Balai Kota Pariaman, Sumbar, Jumat (2/10), Presiden memberikan arahan kepada pejabat daerah setempat.

Dalam arahannya itu, Presiden menuturkan pengamatannya bahwa banyak bangunan yang runtuh adalah gedung berlantai lebih dari satu. "Harus dikeluarkan peraturan ketat, apakah berupa PP atau perda. Mensesneg ada di sini, Seskab juga, segera siapkan bersama Menteri PU, Menteri Perumahan Rakyat, untuk mengeluarkan aturan sertifikasi syarat-syarat bangunan bertingkat di daerah rawan gempa," katanya.

Menurut Presiden, banyak bangunan publik yang berlantai tingkat seperti pusat perbelanjaan, sekolah, dan gedung pemerintah yang selalu dipenuhi oleh masyarakat. "Bayangkan kalau bangunan itu tidak kuat, tidak diuji, tidak tahan gempa. Oleh karena itu, harus ada sertifikat yang betul-betul bisa dipertanggungjawabkan," kata Presiden.

Presiden mengatakan, persyaratan kelayakan gedung bertingkat itu nantinya akan dikeluarkan dan berlaku untuk seluruh Indonesia, terutama di daerah rawan gempa. Presiden dalam arahannya juga mengatakan, perlu dibuat perda yang dapat mengikat perusahaan-perusahaan yang memiliki alat berat untuk segera mengeluarkan dan mendayagunakan alat-alat tersebut jika terjadi bencana.

"Begitu ada bencana darurat, maka tidak harus bertele-tele, tidak mesti ditelepon berkali-kali, tapi segera keluarkan alat-alat berat, dan kalau ada pengeluaran dihitung belakangan," ungkapnya.

Bahkan, lanjutnya, seharusnya perusahaan itu tidak perlu menagihkan biaya apabila memiliki tanggung jawab sosial. "Perda harus dikeluarkan untuk ini dan mengikat," paparnya.

Dalam peninjauan ke Kabupaten Pariaman, Presiden mendengarkan paparan Bupati Pariaman Muslim Kasim dan Wali Kota Pariaman Muklis R tentang dampak gempa di daerah tersebut. Pariaman mengalami kerusakan terparah, 207 orang tewas, 336 orang dirawat, dan belasan ribu rumah hancur. Di Kabupaten Pariaman, 80 persen rumah penduduk hancur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com